Rabu, 04 September 2013

Geografi Budaya

1. Geografi Budaya
Geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupanya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita amati (Ekblaw dan Mulkerne).
Geografi budaya dipelajari karena adanya masalah budaya, khususnya hubungan antara pertumbuhan penduduk, konsumsi sumberdaya, dan peningkatan intensitas masalah akibat ekploitasi sumberdaya yang berlebihan.dengan kata lain bahwa geografi budaya dapat memberikan kombinasi yang kuat perangkat konseptual untuk memahami masalah budaya yang kompleks.
Geografi budaya merupakan cabang geografi yang objek kajiannya keruangan manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk kependudukan (geografi penduduk) aktivitas atau perilaku manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas social (geografi social)dan aktivitas budayanya.
Geografi budaya merupakan cabang dari geografi manusia. Cabang lain dari geografi manusia yaitu geografi ekonomi dan geografi politik.
Geografi berpengaruh terhadap budaya apabila lingkungan mempengaruhi perubahan budaya. Lingkungan budaya membentuk ekosistem budaya, ekosistem budaya menciptakan ekologi budaya yang dinamis. Ekologi budaya sangat dipengaruhi oleh political space dan cultural agency.
Unsur yang terkena pengaruh adalah bahasa, system teknologi, mata pencaharian, organisasi social, pengetahuan, system kepercayaan dan kesenian.

2. Budaya Sekitar
a. Pemandian Air Panas Krakal

b. Pemandian Air Panas Krakal atau kondang pula dengan sebutan Krakal Hot Spring terletak di Desa Krakal Kecamatan Alian, 11 km timur laut Kebumen Provinsi jawa tengah.
c. Pengunjung dan masyarakat di sekitar Pemandian Air Panas
d. Utamanya malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon untuk berdoa.
e. Beberapa orang sering datang pada malam hari, utamanya malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon untuk berdoa. Di dekat mata air ada tempat sesaji untuk membakar kemenyan. Namun banyak warga setempat datang cukup membaca tahlil dan Surat Yasin sembari berdoa di malam hari.
f. Pemandian air panas tidak hanya dipercaya sebagai tempat pengobatan penyakit. Namun ada sejumlah masyarakat yang meyakini sumber mata air panas mempunyai kekuatan mistis yang dapat mengabulkan permintaan mereka. Ritual permohonanya dilakukan dengan cara melongok ke dasar kolam penampungan lalu berdoa dan mengakhirinya dengan melemparkan koin ke dasar kolam.

3. Pengaruh Faktor Geografi terhadap Terbentuknya Daerah Kebudayaan

Faktor Geografis “Pedesaan” mempengaruhi unsur budaya seperti bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi social,pengetahuan, sistem kepercayaan dan kesenian yang membentuk daerah kebudayaan.
Hal itu berpengaruh karena adanya keterkaitan antara aspek alam(faktor geografi) dengan aspek manusia (kebudayaan)
Unsur budaya yang paling terkena pengaruh adalah
a. Sistem Teknologi
Pedesaan umumnya masih bersifat tradisional.misalnya untuk memanggil masyarakat yang jauh masyarakat pedesaan menggunakan kentongan
b. Mata Pencaharian
Apabila muncul kata pedesaan , mata pencaharianya pasti terkait dengan petani dan nelayan.
c. Organisasi Sosial
Organisasi social yang menonjol adalah bersifat gotong royong. Adapun untuk kaum muda yaitu karang taruna.

Contoh suatu daerah atau suatu bentuk kebudayaan
Genteng Soka
Soka merupakan merupakan daerah yang aktivitas penduduknya sangat khas, yang dalam bidang industri genteng. Industri genteng Soka sudah sangat terkenal secara nasional. Pengaruh jenis tanah yang sesuai untuk pembuatan genteng menyebabkan penduduk termotivasi untuk berkecimpung dalam industri genteng. Jenis tanah yang ada muncul sebagai hasil dari proses penghancuran batuan induk yang ada di pegunungan daerah Karangsambung.
Keistimewaan produk genteng dari kebumen ini tidak lepas dari keistimewaan bahan baku, dimana bahan baku (yakni tanah liat) dari wilayah kebumen merupakan tanah liat vulkanik purbakala, yang komposisi penyusun tanah liat tidak terdapat pada daerah lainya, demikian dikatakan peneliti dari museum geologi karangsambung.
Genteng Sokka masih memiliki kelemahan pada teknik pencetakan yang tradisional. Industri genteng yang juga mengandalkan sumber daya alam ini, secara eksternal cukup positif karena memunculkan nama Kebumen di pasar genteng nasional khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adanya genteng sokka ini mampu menghidupi sebagian penduduk dan memberi lapangan kerja serta mengurangi pengangguran.
Pendekatan geografi yang paling sesuai untuk mengamati pengaruh tersebut adalah pendekatan kewilayahan karena genteng sokka mempengaruhi sampai pada daerah kebumen.
Metode yang tepat untuk meneliti adalah metode kualitatif . Karena geografi budaya menggunakan pendekatan holistic. Pengamatan dilakukan pada pemahaman tingkah laku manusia dari sudut pandang pelaku dan berdasarkan perspektif dalam individu/subyek yang diteliti.

0 komentar:

Posting Komentar