1. Geografi Budaya
Geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari bumi dan kehidupanya, mempengaruhi pandangan hidup kita,
makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita
huni dan tempat rekreasi yang kita amati (Ekblaw dan Mulkerne).
Geografi
budaya dipelajari karena adanya masalah budaya, khususnya hubungan
antara pertumbuhan penduduk, konsumsi sumberdaya, dan peningkatan
intensitas masalah akibat ekploitasi sumberdaya yang berlebihan.dengan
kata lain bahwa geografi budaya dapat memberikan kombinasi yang kuat
perangkat konseptual untuk memahami masalah budaya yang kompleks.
Geografi
budaya merupakan cabang geografi yang objek kajiannya keruangan
manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk kependudukan
(geografi penduduk) aktivitas atau perilaku manusia yang meliputi
aktivitas ekonomi, aktivitas social (geografi social)dan aktivitas
budayanya.
Geografi budaya merupakan cabang dari geografi manusia.
Cabang lain dari geografi manusia yaitu geografi ekonomi dan geografi
politik.
Geografi berpengaruh terhadap budaya apabila lingkungan
mempengaruhi perubahan budaya. Lingkungan budaya membentuk ekosistem
budaya, ekosistem budaya menciptakan ekologi budaya yang dinamis.
Ekologi budaya sangat dipengaruhi oleh political space dan cultural
agency.
Unsur yang terkena pengaruh adalah bahasa, system
teknologi, mata pencaharian, organisasi social, pengetahuan, system
kepercayaan dan kesenian.
2. Budaya Sekitar
a. Pemandian Air Panas Krakal
b.
Pemandian Air Panas Krakal atau kondang pula dengan sebutan Krakal
Hot Spring terletak di Desa Krakal Kecamatan Alian, 11 km timur laut
Kebumen Provinsi jawa tengah.
c. Pengunjung dan masyarakat di sekitar Pemandian Air Panas
d. Utamanya malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon untuk berdoa.
e.
Beberapa orang sering datang pada malam hari, utamanya malam Jumat
Kliwon dan Selasa Kliwon untuk berdoa. Di dekat mata air ada tempat
sesaji untuk membakar kemenyan. Namun banyak warga setempat datang cukup
membaca tahlil dan Surat Yasin sembari berdoa di malam hari.
f.
Pemandian air panas tidak hanya dipercaya sebagai tempat pengobatan
penyakit. Namun ada sejumlah masyarakat yang meyakini sumber mata air
panas mempunyai kekuatan mistis yang dapat mengabulkan permintaan
mereka. Ritual permohonanya dilakukan dengan cara melongok ke dasar
kolam penampungan lalu berdoa dan mengakhirinya dengan melemparkan koin
ke dasar kolam.
3. Pengaruh Faktor Geografi terhadap Terbentuknya Daerah Kebudayaan
Faktor
Geografis “Pedesaan” mempengaruhi unsur budaya seperti bahasa, sistem
teknologi, mata pencaharian, organisasi social,pengetahuan, sistem
kepercayaan dan kesenian yang membentuk daerah kebudayaan.
Hal itu berpengaruh karena adanya keterkaitan antara aspek alam(faktor geografi) dengan aspek manusia (kebudayaan)
Unsur budaya yang paling terkena pengaruh adalah
a. Sistem Teknologi
Pedesaan
umumnya masih bersifat tradisional.misalnya untuk memanggil masyarakat
yang jauh masyarakat pedesaan menggunakan kentongan
b. Mata Pencaharian
Apabila muncul kata pedesaan , mata pencaharianya pasti terkait dengan petani dan nelayan.
c. Organisasi Sosial
Organisasi social yang menonjol adalah bersifat gotong royong. Adapun untuk kaum muda yaitu karang taruna.
Contoh suatu daerah atau suatu bentuk kebudayaan
Genteng Soka
Soka
merupakan merupakan daerah yang aktivitas penduduknya sangat khas, yang
dalam bidang industri genteng. Industri genteng Soka sudah sangat
terkenal secara nasional. Pengaruh jenis tanah yang sesuai untuk
pembuatan genteng menyebabkan penduduk termotivasi untuk berkecimpung
dalam industri genteng. Jenis tanah yang ada muncul sebagai hasil dari
proses penghancuran batuan induk yang ada di pegunungan daerah
Karangsambung.
Keistimewaan produk genteng dari kebumen ini tidak
lepas dari keistimewaan bahan baku, dimana bahan baku (yakni tanah liat)
dari wilayah kebumen merupakan tanah liat vulkanik purbakala, yang
komposisi penyusun tanah liat tidak terdapat pada daerah lainya,
demikian dikatakan peneliti dari museum geologi karangsambung.
Genteng
Sokka masih memiliki kelemahan pada teknik pencetakan yang tradisional.
Industri genteng yang juga mengandalkan sumber daya alam ini, secara
eksternal cukup positif karena memunculkan nama Kebumen di pasar genteng
nasional khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adanya genteng sokka
ini mampu menghidupi sebagian penduduk dan memberi lapangan kerja serta
mengurangi pengangguran.
Pendekatan geografi yang paling sesuai untuk
mengamati pengaruh tersebut adalah pendekatan kewilayahan karena
genteng sokka mempengaruhi sampai pada daerah kebumen.
Metode yang
tepat untuk meneliti adalah metode kualitatif . Karena geografi budaya
menggunakan pendekatan holistic. Pengamatan dilakukan pada pemahaman
tingkah laku manusia dari sudut pandang pelaku dan berdasarkan
perspektif dalam individu/subyek yang diteliti.
Rabu, 04 September 2013
Geografi Budaya
04.25
No comments
0 komentar:
Posting Komentar