Minggu, 18 Agustus 2013

Fakta Dajjal


Fakta sejarah
menyebut bahwa dajjal adalah manusia biasa dari keturunan Yahudi. Kelebihannya adalah, dajjal ditangguhkan kematiannya seperti halnya nabi Isa AS atau Iblis hingga menjelang kiamat kelak.
dajjal
Rekayasa gambar Dajjal
Dajjal memiliki ayahnya yang tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung. Sedangkan Ibunya adalah seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. MenurutImam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn "syaqq" manakala ibunya adalah dari bangsa Jin.

Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecil Dajjal tidak banyak diketahui dengan jelas.

Ciri-ciri fisik Dajjal

Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim).

Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullahsaw, diantaranya:

Seorang yg kelihatannya masih muda, berbadan Besar dan agak kemerah-merahan; Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan kayu yg rimbun.

Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua:
Pertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.

Kedua: Tertulis didahinya tulisan "Kafir (Kaf-Fa-Ra)". Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap orang Islam. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, dua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda yangg terakhir ini belum ada pada dirinya.

Dimana Dajjal berada?

Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dlm kitab “Shahih Muslim”, bahawa Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”.

Terdapat hadis mengenainya yang terlalu panjang untuk ditulis. Disebut dalam Hadis jelaslah bagi kita bahawa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat.

Berapa umur dajjal setelah kemunculannya?

Dajjal akan hidup setelah ia memulai petualangannya selama empat puluh hari saja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari lainya sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan umur Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari.

Dalam Hadis riwayat Muslim disebutkan: Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu.Kemudian hari yg masih tinggal lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yg biasa.

Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yang panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari saja (5 waktu). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu harus menerka hari itu dengan menentukan kadar yang bersesuaian bagi setiap sembahyang.."

Maksud Sabda Rasulullah saw ini ialah supaya kita mengira jam yang berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kita lakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hari itu maka masuklah waktu sembahyang Zuhur, maka hendaklah kita sembahyang Zuhur, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zuhur itu tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang Asar.

Begitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dengan masa satu tahun dan bilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahun yg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.

Fitnah Dajjal

Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt untuk menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yang luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:

Mampu memerintah benda mati.
Benda-benda mati akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung.

Umat akan dilanda kelaparan dan kekeringan. Di saat itulah Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur.

Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil terutama pada manusia yang bersekutu dengan Dajjal. Manakala penduduk yangg tidak mau bersukutu,mereka akan tetap berada dalam kesusahan.Dan diriwayatkan pemuja Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan manusia yang tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan.

Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apa yg dimakan oleh orang Islam yang beriman pada hari itu wahai Rasulullah?”Nabi menjawab:”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” H.R Ibnu Majah

Ibarat surga dan neraka
Di antara ujian Dajjal lainnya ialah bersama dengannya seumpama syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman orang Islam karena hakikat yang benar adalah kebalikan dari apa yang kelihatan.

Apa yang dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa yang dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.

Syaiton ikut membantunya
Syaitan juga akan bersuka ria membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yang terbaik untuk menyesatkan lebih banyak lagi anak cucu Adam a.s.

Arti penting Masjidil Aqsa dalam agama Islam


Istilah "Masjid al-Aqsa" dalam Islam tidaklah terbatas pada masjid saja, melainkan meliputi seluruh Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci).[56] Masjid ini dikenal sebagai rumah ibadah kedua yang dibangun setelah Masjid Al-Haram di Mekkah. Imam Muslim menyampaikan hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari:
Saya bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai masjid yang mula-mula dibangun di atas bumi ini.
Rasulullah saw. menjawab: "Masjid Al-Haram".
Saya bertanya: "Kemudian masjid mana?"
Rasulullah saw. menjawab: "Masjid Al-Aqsa".
Saya bertanya: "Berapa jarak waktu antara keduanya?"
Rasulullah saw. menjawab: "Empat puluh tahun. Kemudian seluruh bumi Allah adalah tempat sujud bagimu. Maka di manapun kamu mendapati waktu salat, maka salatlah".[57][58]
Selama perjalanan malamnya menuju Baitul Maqdis (Yerusalem), Muhammad mengendarai Al-Buraq dan setibanya di sana ia salat dua rakaat di Bukit Bait Suci. Setelah selesai salat, malaikat Jibril membawanya naik ke surga, di mana ia bertemu dengan beberapa nabi lainnya, dan kemudian menerima perintah dari Allah yang menetapkan kewajiban bagi umat Islam agar menjalankan salat lima waktu setiap harinya.[5][59] Ia kemudian kembali ke Mekkah.
Masjid Al-Aqsa dikenal sebagai "masjid terjauh" dalam Surah Al-Isra pada Al-Qur'an.[60] Lokasinya menurut tradisi umat Islam ditafsirkan sebagai situs Al-Haram Asy-Syarif di Yerusalem, di mana masjid dengan nama ini sekarang telah berdiri. Berdasarkan tradisi ini, istilah masjid yang dalam bahasa Arab secara harfiah berarti "tempat sujud",[61] juga dapat merujuk kepada tempat-tempat ibadah monoteistik lainnya seperti Haikal Sulaiman, yang dalam Al-Qur'an juga disebut dengan istilah "masjid".[62] Para sejarawan Barat Heribert Busse dan Neal Robinson berpendapat bahwa itulah penafsiran yang diinginkan.[63][64]
Maimunah binti Sa’ad dalam hadits tentang berziarah ke Masjid Al-Aqsa menyebutkan: "Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis". Nabi berkata, "Tempat dikumpulkannya dan disebarkannya (manusia). Maka datangilah ia dan salat di dalamnya. Karena salat di dalamnya seperti salat 1.000 rakaat di selainnya". Maimunah berkata lagi: "Bagaimana jika aku tidak bisa". "Maka berikanlah minyak untuk penerangannya. Barang siapa yang memberikannya maka seolah ia telah mendatanginya."[65][66][67]

Kiblat pertama

Sejarah penting Masjid Al-Aqsa dalam Islam juga mendapatkan penekanan lebih lanjut, karena umat Islam ketika salat pernah berkiblat ke arah Al-Aqsa selama empat belas atau tujuh belas bulan[68] setelah peristiwa hijrah mereka ke Madinah tahun 624.[69] Menurut Allamah Thabathaba'i, Allah menyiapkan umat Islam untuk perpindahan kiblat tersebut, pertama-tama dengan mengungkapkan kisah tentang Ibrahim dan anaknya Ismail, doa-doa mereka untuk Ka'bah dan Mekkah, upaya mereka membangun Baitullah (Ka'bah), serta perintah membersihkannya untuk digunakan sebagai tempat beribadah kepada Allah. Kemudian diturunkanlah ayat-ayat Al-Qur'an yang memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke arah Masjid Al-Haram dalam salat mereka.[5]
Perubahan arah kiblat adalah alasan mengapa Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin, tidak salat menghadap batu Ash-Shakhrah di Bukit Bait Suci ataupun membangun bangunan di sekitarnya; meskipun ketika Umar tiba di sana pada tahun 638, ia mengenali batu tersebut yang diyakini sebagai tempat Muhammad memulai perjalanannya naik ke surga. Hal ini karena berdasarkan yurisprudensi Islam, setelah arah kiblat berpindah, maka Kab'ah di Mekkah telah menjadi lebih penting daripada tempat batu Ash-Shakhrah di Bukit Bait Suci tersebut.[70]
Berdasarkan riwayat-riwayat yang umum dikenal dalam tradisi Islam, Umar memasuki Yerusalem setelah penaklukannya pada tahun 638. Ia diceritakan bercakap-cakap dengan Ka'ab Al-Ahbar, seorang Yahudi yang telah masuk Islam dan ikut datang bersamanya dari Madinah, mengenai tempat terbaik untuk membangun sebuah masjid. Al-Ahbar menyarankan agar masjid dibangun di belakang batu Ash-Shakhrah "... maka seluruh Al-Quds (berada) di depan Anda". Umar menjawab, "Ka'ab, Anda sudah meniru ajaran Yahudi".[71] Namun demikian, segera setelah percakapan ini Umar dengan jubahnya mulai membersihkan tempat yang telah dipenuhi dengan sampah dan puing-puing tersebut. Demikian pula kaum Muslim pengikutnya turut serta membersihkan tempat itu. Umar kemudian mendirikan salat di tempat yang diyakini sebagai tempat salat Muhammad pada saat Isra Mi'raj, dan Umar di tempat itu membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dari Surah Sad.[70] Oleh karenanya, berdasarkan riwayat tersebut maka Umar dianggap telah menyucikan kembali situs tersebut sebagai masjid.[72]
Mengingat kesucian Bukit Bait Suci, sebagai tempat yang dipercayai pernah digunakan untuk berdoa oleh Ibrahim, Daud, dan Sulaiman, maka Umar mendirikan sebuah rumah ibadah kecil di sudut sebelah selatan area tersebut. Ia secara berhati-hati menghindarkan agar batu Ash-Shakhrah tidak terletak di antara masjid itu dan Ka'bah, sehingga umat Islam hanya akan menghadap ke arah Mekkah saja ketika mereka salat.[70]

Status religius

Gambar di dinding sebuah rumah di Tunisia, menampilkan tiga tempat suci Islam.
Yerusalem oleh banyak kalangan umat Islam dianggap sebagai tempat yang suci, sesuai penafsiran mereka atas ayat-ayat suci Al-Qur'an dan berbagai hadist. Abdallah El-Khatib berpendapat bahwa kira-kira terdapat tujuh puluh tempat di dalam Al-Qur'an di mana Yerusalem disebutkan secara tersirat.[73] Yerusalem juga sering disebut-sebut di dalam kitab-kitab hadist. Beberapa akademisi berpendapat bahwa status kesucian Yerusalem mungkin dipengaruhi oleh meningkatnya penyebarnya sejenis genre sastra tertentu, yaitu Al-Fadhail (sejarah kota-kota); sehingga kaum Muslim yang terinspirasi, khususnya selama periode Umayyah, mengangkat status kesucian kota itu melebihi statusnya menurut kitab suci.[74] Akademisi-akademisi lainnya mempertanyakan keberadaan motif-motif politik Dinasti Umayyah, sehingga Yerusalem kemudian dianggap suci bagi umat Islam.[75]
Naskah-naskah abad pertengahan, sebagaimana pula tulisan-tulisan politis era moderen ini, cenderung menempatkan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat suci ketiga bagi umat Islam.[76] Sebagai contoh, kitab Sahih Bukhari mengutip Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, yang mengatakan: "Janganlah perjalanan itu memberatkan (kamu) kecuali ke tiga masjid yaitu Masjid Al-Haram, Masjid Rasulullah SAW, dan Masjid Al-Aqsa".[77] Selain itu, Organisasi Konferensi Islam (yang alasan pendiriannya adalah "untuk membebaskan Al-Aqsa dari pendudukan Zionis [Israel]") menyebut Masjid Al-Aqsa dalam sebuah resolusi yang mengutuk tindakan-tindakan Israel pada kota itu, sebagai tempat tersuci ketiga bagi umat Islam.

Gempa bumi dan pembangunan kembali


Fasad dan serambi masjid ini dibangun dan diperluas oleh para penguasa Fatimiyah, Tentara Salib, Mamluk dan Ayyubiyah.
Pada tahun 746, Masjid Al-Aqsa rusak akibat gempa bumi, yaitu empat tahun sebelum Abul Abbas As-Saffah menggulingkan Ummayah dan mendirikan kekhalifahan Abbasiyah. Khalifah Abbasiyah yang kedua Abu Jafar Al-Mansur pada tahun 753 menyatakan niatnya untuk memperbaiki masjid itu. Ia memerintahkan agar lempengan emas dan perak yang menutupi gerbang masjid dilepaskan dan dicetak menjadi uang dinar dan dirham untuk membiayai kegiatan rekonstruksi, yang diselesaikan pada tahun 771. Gempa kedua yang terjadi pada tahun 774 kemudian merusak sebagian besar perbaikan Al-Mansur itu, kecuali perbaikan pada bagian selatan masjid.[19][21] Pada tahun 780, khalifah selanjutnya Muhammad Al-Mahdi membangunnya kembali, tapi ia mengurangi panjangnya serta memperbesar lebarnya.[19][22] Renovasi Al-Mahdi adalah renovasi pertama yang diketahui memiliki catatan tertulis yang menjelaskan hal itu.[23] Pada tahun 985, seorang ahli geografi Arab kelahiran Yerusalem bernama Al-Maqdisi mencatat bahwa masjid hasil renovasi memiliki "lima belas lengkungan dan lima belas gerbang".[21]
Pada tahun 1033 terjadi lagi sebuah gempa bumi, yang sangat merusak masjid. Antara tahun 1034 dan 1036, khalifah Fatimiyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali dan merenovasi masjid secara menyeluruh. Jumlah lengkungan secara drastis dikurangi dari lima belas menjadi tujuh. Azh-Zhahir membangun empat buah arkade untuk aula tengah dan lorong, yang saat ini berfungsi sebagai fondasi masjid. Aula tengah diperbesar dua kali lipat dari lebar lorong lainnya, dan memiliki ujung atap besar yang di atasnya dibangun sebuah kubah dari kayu.[17]
Daerah Al-Haram (daerah yang suci) terdapat di sebelah timur dari kota ini; dan melalui bazar di (bagian kota) ini anda akan memasukkan Daerah tersebut melalui pintu gerbang (Dargah) yang besar dan indah... Setelah melewati gerbang ini, di sebelah kanan anda terdapat dua baris tiang-tiang besar (Riwaq), masing-masing memiliki sembilan dan dua puluh pilar-pilar marmer, yang bagian puncak dan dasarnya berupa pualam berwarna, dan persambungannya terbuat dari timah. Di atas pilar-pilar terdapat lengkungan-lengkungan, yang terbuat dari batu bata, tanpa pelapis plester atau semen, dan setiap lengkungan dibangun dengan tidak lebih dari lima atau enam blok batu. Pilar-pilar ini mengarah sampai ke dekat Maqsurah.
Nasir Khusraw', deskripsi masjid pada tahun 1047 Masehi (Safarnama, terjemahan Guy Le Strange)[24]
Yerusalem direbut oleh Tentara Salib pada tahun 1099, selama Perang Salib Pertama. Alih-alih menghancurkan masjid, yang mereka sebut "Bait Salomo", Tentara Salib menggunakannya sebagai istana kerajaan dan kandang kuda. Pada tahun 1119, tempat ini berubah menjadi markas para Ksatria Templar. Selama periode ini, mesjid mengalami beberapa perubahan struktural, termasuk perluasan serambi utara, penambahan apse, dan sebuah dinding pembatas. Sebuah kloster baru dan sebuah gereja juga dibangun di situs tersebut, bersama dengan beberapa struktur bangunan lainnya.[25] Para Ksatria Templar membangun pavilyun berkubah di sisi barat dan timur bangunan. Pavilyun barat saat ini berfungsi sebagai masjid untuk kaum wanita dan pavilyun timur berfungsi sebagai Museum Islam.[21]
Setelah Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memimpin Ayyubiyah merebut kembali Yerusalem melalui pengepungan pada tahun 1187, beberapa perbaikan dilakukan atas Masjid Al-Aqsa.[8] Nuruddin Zengi yang menjadi sultan sebelum Shalahuddin, sebelumnya telah menugaskan pembangunan mimbar baru yang terbuat dari gading dan kayu pada tahun 1168-1169, namun mimbar itu baru selesai setelah ia wafat. Mimbar Nuruddin telah ditambahkan oleh Shalahuddin ke masjid pada bulan November 1187.[26] Penguasa Ayyubiyah di Damaskus, Sultan Al-Muazzam, pada tahun 1218 membangun serambi utara masjid dengan tiga buah gerbang. Pada tahun 1345, penguasa Mamluk di bawah pemerintahan Al-Kamil Shaban menambahkan dua lengkungan dan dua gerbang pada bagian timur masjid.[21]
Setelah Utsmaniyah merebut kekuasaan pada 1517, mereka tidak melakukan renovasi atau perbaikan besar atas masjid itu, namun mereka melakukan perbaikan pada Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci) secara keseluruhan. Hal ini termasuk antara lain pembangunan Air Mancur Qasim Pasha (1527), perbaikan kembali Kolam Raranj, serta pembangunan tiga kubah yang berdiri bebas. Kubah yang paling terkenal ialah Kubah Nabi, dibangun pada tahun 1538. Semua pembangunan adalah atas perintah para gubernur Utsmaniyah di Yerusalem dan bukan atas perintah para sultan.[27] Walaupun demikian, para sultan melakukan penambahan pada menara-menara yang telah ada.[27]

Konstruksi Umayyah Masjidil Aqsa


Masjid Al-Aqsa di sepanjang dinding selatan Bukit Bait Suci.
Tidak diketahui secara tepat kapan Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun dan siapa yang memerintahkan pembangunannya, namun dapat dipastikan bahwa pembangunannya dilakukan pada masa awal pemerintahan Umayyah di Palestina. Berdasarkan kesaksian Arculf, seorang biarawan Galia yang berziarah ke Palestina pada 679-82, sejarawan arsitektur Sir Archibal Creswell berpendapat bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang yang pertama kali mendirikan bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000 jamaah di suatu tempat di Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). Bagaimanapun juga, Arculf mengunjungi Palestina pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dengan demikian, adalah mungkin bahwa Muawiyah lah yang memerintahkan pembangunan dan bukan Umar. Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi.[17] Analisis atas panel dan balok kayu yang diambil dari bangunan ini selama renovasi pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut adalah cedar Libanon dan cypress. Penanggalan radiokarbon menunjukkan berbagai macam usia, beberapa bahkan setua abad ke-9 SM, yang menunjukkan bahwa beberapa dari kayu tersebut sebelumnya telah digunakan pada bangunan-bangunan yang lebih tua.[18]
Menurut beberapa ulama Islam, antara lain Mujiruddin Al-Ulaimi, Jalaluddin As-Suyuthi, dan Syamsuddin Al-Maqdisi, masjid ini dibangun kembali dan diperluas oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada 690 bersama dengan Kubah Batu.[17][19] Guy le Strange mengklaim bahwa Abdul Malik menggunakan bahan-bahan dari Gereja Bunda Kita yang hancur untuk membangun masjid dan menunjukkan bukti bahwa kemungkinan substruktur di sudut tenggara masjid adalah sisa-sisa gereja tersebut.[19] Dalam merencanakan proyek megahnya di Bukit Bait Suci, yang pada akhirnya akan mengubah keseluruhan kompleks itu menjadi Al-Haram Asy-Syarif ("tanah suci yang mulia"), Abdul Malik ingin mengubah bangunan primitif sebagaimana digambarkan oleh Arculf menjadi struktur yang lebih terlindung yang melingkupi kiblat, suatu faktor penting dalam skema lengkap rancangannya. Namun demikian, seluruh Al-Haram Asy-Syarif itu dimaksudkan untuk melambangkan masjid. Seberapa banyak perubahan yang ia lakukan pada aspek bangunan sebelumnya tidak diketahui, tetapi panjang bangunan baru ditunjukkan dengan adanya bekas jembatan yang mengarah ke istana Umayyah, yang terletak di sebelah selatan dari bagian barat kompleks. Jembatan kemungkinan dahulunya membentang dari jalan di luar tembok selatan Al-Haram Asy-Syarif, sebagai akses langsung menuju masjid. Adanya akses langsung dari istana ke masjid adalah sebuah ciri khas yang terkenal pada masa Umayyah, sebagaimana terdapat pada situs-situs awal lainnya. Abdul Malik menggeser poros tengah masjid sekitar 40 meter ke arah barat, sesuai dengan rencana lengkapnya atas Al-Haram Asy-Syarif. Poros bangunan sebelumnya yang berbentuk sebuah ceruk, saat ini masih dikenal dengan sebutan "Mihrab Umar". Karena memperhatikan benar posisi Kubah Batu, Abdul Malik meminta arsiteknya menyejajarkan Masjid Al-Aqsa yang baru dengan posisi batu Ash-Shakhrah, sehingga sumbu utama utara-selatan Bukit Bait Suci yang sebelumnya, yaitu garis yang melalui Kubah Silsilah dan Mihrab Umar, menjadi bergeser.[20]
Creswell, yang merujuk pada Papyri Aphrodito, sebaliknya mengklaim bahwa Al-Walid bin Abdul Malik adalah yang membangun kembali Masjid Al-Aqsa selama periode enam bulan sampai satu tahun, dengan para pekerja dari Damaskus. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa rekonstruksi masjid dimulai oleh Abdul Malik, namun Al-Walid lah yang mengawasinya hingga selesai. Dalam tahun 713-714, serangkaian gempa bumi telah merusak Yerusalem dan menghancurkan bagian timur masjid, yang akhirnya dibangun kembali pada masa pemerintahan Al-Walid tersebut. Untuk membiayai rekonstruksi ini, Al-Walid memerintahkan emas dari Kubah Ash-Shakhrah dicetak sebagai sebagai uang logam untuk membeli bahan-bahan bangunan.[17] Masjid Al-Aqsa yang dibangun Umayyah kemungkinan besar berukuran 112 x 39 meter.

Masjid Aqsa

Masjid Al-Aqsa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Masjid Al-Aqsa
Al-Aqsa Mosque (Temple Mount, Jerusalem, 2007) 01.jpg
Letak Al-Haram Asy-Syarif, Yerusalem
Koordinat geografi 31°46′35″LU 35°14′8″BT
Afiliasi agama Islam
Distrik Kota Lama Yerusalem
Status keagamaan Masjid
Kepemimpinan Wakaf
Deskripsi arsitektur
Jenis arsitektur Masjid
Gaya arsitektur Arsitektur Islam awal, Mamluk
Arah fasad Utara
Pembukaan tanah 685 (konstruksi pertama)
1033 (konstruksi kedua)
Tahun selesai 705 ((konstruksi pertama)
1035 (konstruksi kedua)
Spesifikasi
Kapasitas 5.000 (di dalam); 400.000 (di luar)[1]
Panjang 83 meter (272 kaki)
Lebar 56 meter (184 kaki)
Kubah 1
Menara 4
Tinggi menara 37 meter (121 kaki)
Bahan Batu kapur (tembok luar, menara, fasad), stalaktit (menara), timah (kubah), marmer putih (kolom interior)
Masjid Al-Aqsa, juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab:المسجد الاقصى, Tentang suara ini Al-Masjid Al-Aqsha , arti harfiah: "masjid terjauh") adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan sebutan Bait Suci (bahasa Ibrani: ×”ַר ×”ַבַּ×™ִת, Har haBáyit, bahasa Inggris: Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.[2][3]
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj.[4] Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang.[5] Pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra' Mi'raj dalam Al-Qur'an (Surah Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh kawasan Al-Haram Asy-Syarif.[6]
Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin, tetapi telah diperbaiki dan dibangun kembali oleh khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi.[7] Setelah gempa bumi tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada tahun 1033, namun dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga kini. Dalam berbagai renovasi berkala yang dilakukan, berbagai dinasti kekhalifahan Islam telah melakukan penambahan terhadap masjid dan kawasan sekitarnya, antara lain pada bagian kubah, fasad, mimbar, menara, dan interior bangunan. Ketika Tentara Salib menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana dan gereja, namun fungsi masjid dikembalikan seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota itu. Renovasi, perbaikan, dan penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam, dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan mimbar kuno Shalahuddin Al-Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania[8], meskipun ada pula yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara digunakan di masjid ini.[9][10]

Fakta Aneh di Dunia

1. kembar tiga selisih 11 tahun.






Sebuah kejadian aneh tapi nyata benar- benar terjadi di Amerika dan bagi orang awam hal ini sangat sulit untuk dipercaya sulit. Dua gadis remaja bernama Bethony dan Megand mempunyai saudara kembar yang usianya  berjarak 11 tahun  yang bernama Ryleigh bayi  berusia 3 bulan. Tetapi mereka adalah  kembar 3.



Walaupun mereka bertiga dikandung pada tahun yang sama yaitu 1998, tetapi Ryleigh lahir 11 tahun setelah saudara kembarnya. Hal ini dimungkinkan karena, 3 embrio yang ditanamkan pada saat itu, satu embrio telah dibekukan sampai tahun ini.

Hal ini merupakan kejadian  yang luar biasa bagi kedua orang tuanya dan juga dokter yang menanganinya. Tapi pada kenyataannya hal ini benar- benar terjadi.


2. Kepala tertembak baru diketahui 5 tahun kemudian


Seorang pria asal  Jerman hidup  normal dan baik-baik saja selama lima tahun  tanpa dia  sadari bahwa dia telah tertembak dan peluru kaliber 0,22 bersarang dikepalanya. Hal itu baru dia ketahui  ketika dia pergi ke dokter, karena dia berpikir dia memiliki kista.

Karena kondisinya yang sangat mabuk, pria tersebut tidak tahu apa yang telah terjadi pada  dirinya. Yang dia ingat hanyalah bahwa dia telah mendapatkan pukulan di kepala sekitar tengah malam saat pesta Tahun Baru "di tahun 2004, atau 2005"

3.Dipenjara karena celana baggy


Pada tanggal 25 September, seorang pria di Tennessee,  Amerika,  bernama Kenneth berusia 45 tahun  didakwa atas  tuduhan  penyerangan, Kenneth diduga melepaskan tembakan beberapa kali pada seorang  pemuda 17 tahun yang memakai celana baggy yang melorot. Karena  korban menolak untuk menarik celananya yang melorot dan menyebut Kenneth pantat besar, Kenneth pun marah dan menembak bagian pantat pemuda tersebut.


4. Melatih kera dengan AK-47 untuk menembak pasukan AS


Pada bulan Juli 2010, China Daily melaporkan  bahwa ada indikasi  pasukan pemberontak Taliban sedang mempersipkan  tentara mujahidin monyet. Laporan tersebut menyatakan kan bahwa pemberontak menggunakan sistem penghargaan-dan-hukuman untuk melatih kera- kera tersebut. Taliban diduga mengajarkan monyet- monyet tersebut  untuk menggunakan Kalashnikov, senapan mesin Bren ringan dan mortir parit yang ditargetkan pada  tentara yang mengenakan seragam militer AS. 

5. Wanita paling gemuk dengan berat 320 Kg


Seorang perempuan bernama Terri Smith, 49 tahun tidak mampu bergerak, berdiri ataupun  berguling.karena beratnya yang mencapai 320 kg.  dari sejak usia 7 tahun berat badan Terry telah mencapai 70 Kg.  pada usia 20 tahun berat badan Terry 120 kg. 

Pada usia 32 ia menderita arthritis parah di lututnya dan tidak mampu untuk berjalan lebih dari beberapa langkah. Dia juga menderita sakit kepala parah dan dan membutuhkan MRI scan untuk memeriksa apakah  mungkin akan berpotensi timbulnya tumor otak . Sayangnya dia tidak bisa melakukan hal itu karena badannya terlalu besar untuk masuk ke dalam scanner atau untuk melewati pintu-pintu rumah sakit.

Terakhir,  Smith diberi kursi roda listrik agar dia dapat bergerak dan berkeliling. Namun karena   kurangnya latihan fisik, dan tidak bisa merubah pola makan, akhirnya berat badannya terus beertambah  yang menyebabkan Terry tidak bisa berdiri. Untuk terus menopang kesehatannya maka Terry harus terus minum obat yang mengakibatkan berat badannya bertambah 41 kg dalam 30 hari. Dan Terry menjadi pemegang rekor dunia sebagai perempuan tergemuk di dunia.

6. Pencuri yang menyamar sebagai rumput


Pada bulan Oktober, Gregory Liascos seorang pencuri berniat untuk mencuri koleksi emas di museum batu dan mineral di  Oregon senilai 0.25 juta dolar. Tersangka yang berusia 36 tahun menyamar dengan mengenakan kostum “Rumput Ghillie" dan mencoba untuk menerobos dinding museum tersebut.

Saat melihat ada bekas lubang yang terdapat di dinding kamar mandi akhirnya Staff Museum menelepon polisi. Walaupun Gregory dapat mengelabui polisi dengan penyamarannya seperti rumput, namun tidak dengan anjing pelacak yang mampu mencium keberadaannnya. Akhirnya anjing- anjing pelacak itu menggigit gundukan tanah yang ditumbuhi rumput- rumput,  tiba- tiba suara jeritan terdengar dari gundukan tanah tersebut.


7. Bayi yang selamat jatuh tujuh lantai 7


Pada bulan November 2010, seorang bayi perempuan 15 bulan selamat setelah  jatuh dari lantai tujuh sebuah gedung . Bayi tersebut luput dari pengawasan kakaknya saat sedang bermain dekat  jendela.

Seorang pemuda yang  melihat bayi itu  jatuh, langsung memanggil ayah bayi tersebut yang kemudian berlari kearah jendela dan mengulurkan tangannya untuk menangkap bayinya tersebut. Namun ayahnya terlambat untuk menangkap bayi tersebut. Dan akhirnya bayi itu jatuh diatas tenda sebuah kafe, yang biasanya tidak dibuka karena sering dijadikan tempat membuang puntung rokok.

Setelah diperiksa di rumah sakit, beruntung sang bayi tidak mengalami luka- luka bahkan tidak mengalami lecet sekalipun.

SYARAT-SYARAT TANDA KECAKAPAN KHUSUS (SKK) PENGGALANG


1. SKK Sholat
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat menjalankan tayamum dan mandinya,
b) memahami syarat-syarat, rukun, dan yang membatalkan sholat.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Sholat Tingkat Purwa,
b) mengerti surat-surat yang dibaca dalam sholat,
c) mengerti bacaan-bacaan sunnah dalam sholat,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Sholat Tingkat Madya,
b) mengerjakan sholat Jumat, sholat dalam perjalanan, dan sholat jenasah,
c) mengerjakan sholat sunnah, rawatib, sholat Idul Fitri dan Idul Adha, serta menyelenggarakan zikir dan doa sesudah sholat fardhu.

2. SKK Khotib
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) tahu dan dapat melaksanakan syarat dan rukun khotib,
b) dapat berkhotbah dengan sopan dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh umum.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Khotib Tingkat Purwa,
b) pernah menjadi khotib sekurang-kurangnya 4 kali,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Khotib Tingkat Madya,
b) dapat berkhotbah di hadapan masa sedikitnya 40 orang sekurang-kurangnya 4 kali,
c) faham akan sunnah dan sejarah khotbah.


3. SKK Qori
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) telah membaca Al-Qur’an juz 1 sampai dengan juz 10,
b) faham akan tajwid dan mahroj dalam membaca Al-Qur’an.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Qori Tingkat Purwa,
b) telah membaca Al-Qur’an sampai juz 20,
c) dapat membaca surat dalam Al-Qur’an,
d) memahami apa yang dibaca dengan menggunakan tafsir bahasa Indonesia.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Qori Tingkat Madya,
b) telah membaca Al-Qur’an tamat 30 juz,
c) faham akan sejarah Al-Qur’an.

4. SKK Muadzin
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) faham akan arti lafal adzan,
b) dapat menyerukan adzan dengan lagu dan suara keras dan merdu,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Muadzin Tingkat Purwa,
b) dapat menyerukan adzan dengan dua macam lagu,
c) menjadi muadzin di tempat tinggalnya, sedikitnya selama satu bulan,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Qori Tingkat Madya,
b) faham akan sejarah fadhilah (keutamaan dan hukum menyerukan adzan),
c) menjadi muadzin di tempat tinggalnya sedikitnya selama 3 bulan.

5. SKK Penabung
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Penabung untuk Siaga,
b) seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah uang yang diperoleh dari hasil usahanya sendiri,
c) dapat membantu mengurus administrasi buku-buku Tabungan Pramuka di Perindukan Siaga atau di Pasukan Penggalang.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Purwa,
b) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,
c) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain perbedaan antara menabung di celengan dan menabung di bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Menabung Tingkat Madya,
b) dapat merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan suatu sandiwara kecil atau suatu ceramah tentang menabung untuk para Pramuka atau orang lain,
c) mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam dunia perbankan, misalnya rekening giro, deposito, sertifikat BI, cek, treveller cheque, dan sejenisnya.

SEJARAH ISLAM DI AUSTRALIA



1.Penemuan Benua Australia dan Awal Kemunculan Islam
Pembentukan Negara Australia tidak terlepas dari para penjelajah bangsa-bangsa Eropa yang ingin memperluas wilayah kekuasaan dan pencarian keuntungan secara ekonomi serta penjajahan. Penemuan Australia berawal dari orang Portugis yang dipelopori Pedro Fernandesz de Quiros yang mengabdi pada kerajaan Spanyol berlayar mencari daratan luas di selatan (tera Ausrtalis Incognito), dalam pelayarannya terjadi pemberontakan, kemudian wakilnya Luis de Tores berlayar diantara selat antara Pulau Papua dan Semenanjung York ia tidak menemukan Asutralia tapi atas pengabdiannya selat antara Papua dan Australia dinamakan selat Tores. Orang Belandalah yang dianggap penemu pertama bangsa Eropa terhadap benua Australia yaitu Willian Janzs yang tiba di semenanjung Yoek kemudian Dirk Hartog tanggal 25 Oktober 1616 di tiba di selatan Australia dan menamakan benua ini dengan Het Land van de Eendracht([1]), Frederic de Haoutman tahun 1619 tiba di Australia Selatan tepatnya di Perth,kemudian Abel Tasman mendarat di Van Diemens land (Tasmania) 21 November 1642. Bangsa Inggris kemudian menguasai seluruh Ausrtalia bahkan Statenland atau New Zaeland setelah James Cook tiba di New South Wales 23 Agustus 1776 dan mengklaim wilayah Australia sebagai milik Inggris. Secara resmi Australia berdiri 26 Januari 1788 setelah 11 rombongan kapal Inngris tiba di Sydney dan menancapkan bendera Inggris,nama Sydney diambil dari Lord Sydney seorang Menteri Dalam Negeri sebagai penanggungjawab pelayanann ini, 26 Januari menjadi hari nasional di Australia. Gerakan mempersatukan seluruh Asutralia menjadi Negara berhasil diwujudkan tgl.1 Januari 1901 dengan nama Negara The Commonwealth of Australia([2]). Sebenarnya jauh sebelum bangsa Eropa tiba di Australia para pelaut Nusantara khususnya Makasar dan Bugis telah berhubungan dengan penduduk pribumi Austrlia yaitu Aborigin ,sepanjang pantai utara terdapat artefak-artefak dan istilah dan nama tempat yang berbau dari Makassar.
Nama Australia di ambil dari ilmuwan geografi bernama Ptolemy yang tinggal di Iskandariyah, Mesir pada abad ke 2. Ia menyatakan bahwa disebelah selatan khatulistiwa teradapat suatu daratan yang luas untuk mengimbangi daratan-daratan yang berada di sebelah utara, oleh karena itu Ptolemy menyebutnya Terra Australis Incognita yang berarti benua atau daratan selatan yang belum belum dikenal.([3]) Penamaan Australia dipertegas oleh penjelajah Samudera yang bernama Pedro Fernandez de Quiros tahun 1610,Ia seorang perwira yang bekerja pada kerajaan Spanyol menyatakan mulai detik itu bahwa wilayah yang telah di dekatinya bernama Austrilia Del Espiritu Santo, de Quiros sengaja memakai nama Austrilia dengan huruf i ditengahnya sebagai penghormatan pada raja Spanyol bernama Philip III,sebagai penguasa dari dinasti Habsburg dan pangeran dari keluarga raja Austria,dengan kata lain ia telah menemukan daratan selatan atau terra australis yang dicari-cari bangsa Eropa ([4])
2.Awal Masuknya Islam.
Perkembangan sangat menarik di Australia bila mengkaji Sejarah Islam,pertanyaanya kapan Islam masuk dan siapa yang menyebarkan? dan bagaimana perkembangan Islam di bumi Ausrtalia ini? Sejarah masuknya Islam ke Australia dimulai dari interaksi pertama kali nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan (Indonesia) dengan penduduk asli di bagian Utara Australia (Aborigin) pada sekitar tahun 1600.Nelayan dan pedagang Makassar tiba dipeisisr utara Australia Barat ,Autralia Utara dan Queensland, orang Makassar berdagang dengan penduduk Asli yaitu Aborigi,dan mencari teripang.Bukti-buki dari kunjungan awal ini dapat ditemukan pada kesamaan beberapa kata bahasa Makassar dengan orang Aborigin ,perkawinan antara Penduduk asli dan orang Makassar pernah terjadi dan lokasi pemakaman orang-orang Makassar ditemukan disekitar pesisir pantai. Tidak banyak jumlah Muslim yang tinggal di Australia saat itu, sampai pada sekitar tahun 1860 serombongan penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia menambah jumlah Muslim yang tinggal di Australia. Menurut Prof. Regina Ganter pakar keislaman di Australia dan dosen Sejarah Universitas Griffith, Kehadiran Islam di Australia terbukti jauh lebih awal dari tahun 1850-an, seperti yang selama ini menjadi “sejarah resmi” kedatangan agama Islam, dan eksistensinya tidak dapat dilepaskan dari orang Indonesia asal Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Dr. Mohamad Abdala Direkur Unit Kajian Islam Di Universitas Griffith (GIRU) Brisbane,Queensland Australia, tentang hubungan antara orang-orang Makassar dan masyarakat Aborigin telah terjadi sejak tahun 1600-an, “Jadi kehadiran Islam di Australiajauhlebihawal. Ia mengingatkan satu pesan bahwa Islam tidak akan tersebar baik di Australia jika umat Islam di negara yang kini berpenduduk sekitar 21 juta jiwa itu masih saja bertengkar di antara mereka seperti tentang posisi imam masjid dan menyelesaikan konflik tersebut tidak secara bijaksana sesuai aturan internal tapi di pengadilan.
Untuk itu, praktik Islam yang baik dari para penganut Islam di Australia seperti tercermin dari bagaimana bertetangga yang baik di antara sesama mereka dan terlebih lagi non Muslim sangat penting, karena dakwah Islam yang efektif turut ditentukan oleh prilaku Muslim sendiri.Terkait dengan sejarah kedatangan Islam di Australia, Premier Australia Barat Alan Carpenter MLA pernah mengatakan, bahwa kedatangannya sudah ada sejak tahun 1860 seiring dengan mulai dipekejakannya para penunggang unta asal Afghanistan dalam ekspedisi keluarga Burkedan Wills. Di Australia Barat misalnya, terdapat 24.000 orang Muslim yang tinggal dan bekerja dinegara bagian ini . Alan Carpenter menyebut masjid paling pertama dibangun di Australia justru berada di Perth. Sejak masjid pertama yang didirikan tahun 1905 untuk menampung jamaah Muslim Afghanistan yang bekerja sebagai penunggang unta dan Muslim India yang bekerja sebagai pengusaha, kini terdapat setidaknya 10 masjid di Perth.
Di Australia, terdapat lebih dari 300 ribu orang penganut Islam dari sekitar 21 juta jiwa penduduk. Mereka umumnya adalah para migran dari kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Pada abad ke 19 Australia mempunyai banyak wilayah tanah yang kaya akan sumber daya alam yang belum tereksploitasi. Sebagian besar dari tanah tersebut berupa padang pasir dengan temperatur yang sangat tinggi dengan sedikit sumber mata air. Unta merupakan binatang ideal untuk kondisi tersebut, maka pada tahun 1840 seorang bernama Horrick memasukkan (import) pertama kali onta ke Australia, dia ingin membandingkan antara onta dan kuda sebagai hewan pengangkut barang di padang pasir, tetapi missi ini gagal. Kelompok onta selanjutnya datang pada tahun 1860 sebanyak 24 unta. Dengan mencoba mempergunakan unta sebagai hewan pengangkut, Australia membutuhkan orang-orang yang ahli dalam mengendarai dan mengoperasikan onta, maka didatangkanlah untuk pertama kali orang-orang Afghanistan untuk mengoperasikan 24 onta tersebut, dan tidak lama setelah itu berdatangan lebih banyak Muslim Afghanisthan ke Australia. Sekitar 10.000 sampai 12.000 onta didatangkan ke Australia dalam kurun waktu antara tahun1860 sampai 1907. Sekitar 3000 orang Muslim berasal dari Afghanistan bekerja sebagai pengangkut barangbarang, air, serta makanan dengan mempergunakan onta di daerah-daerah yang sulit.([5]).
Para penggembala unta dari Afghanistan ini menemukan tempat yang hampir sama kondisinya seperti di daerah asal mereka di Australia tengah, mereka mengendarai ontanya dan berjalan melintasi padang pasir sekitar 600 km untuk mengangkut barang-barang kebutuhan utama dan penting dari Oodnadatta menuju Alice Springs (Australia Tengah). Kontribusi mereka dalam membuka areal serta jalur umum untuk masyarakat luas di daerah-daerah Australia sangat besar dan penting. Tulang punggung perekonomian tradisional Australia saat itu yaitu agriculture dan pertambangan sangat membutuhkan onta sebagai alat transportasi beserta penggembalanya.Dengan berakhirnya era transportasi industri mempergunakan onta pada sekitar tahun 1920, serta peraturan yang lebih ketat dari badan Imigrasi Australia berkenaan dengan sedikitnya populasi warga kulit putih Australia, maka jumlah Muslim Afghanistan yang dating ke Australia menjadi berkurang.([6]) Pada sekitar tahun 1960, disebabkan peraturan yang lebih longgar dari badan Imigrasi Australia berkenaan dengan migrasi bangsa non-Eropa ke Australia, jumlah Muslim yang datang ke Australia menjadi bertambah.
Pada sekitar tahun 1960 dan sekitar tahun 1970 dalam jumlah yang cukup besar terjadi migrasi Muslim dari Lebanon dan Turki ke Australia, dimana jumlah Muslim terbesar di Australia saat ini berasal dari ke dua Negara tersebut. Jumlah Muslim terbesar yang tinggal di Australia saat ini berasal dari bangsa Arab, dibandingkan dengan bangsa Arab lainnya Muslim yang berasal dari Lebanon mempunyai jumlah terbesar dan sejarah migrasi yang lebih panjang/lama. Migrasi pertama bangsa Libanon ke Australia terjadi pada sekitar akhir tahun 1880-an. Gelombang kedua migrasi terjadi antara tahun 1947 sampai dengan 1975, terutama setelah terjadi perang antara bangsa Arab dan Israel pada tahun 1967. Gelombang ke tiga terjadi pada tahun 1976 setelah terjadi perang sipil di Lebanon. Bangsa Arab lain yang mempunyai populasi terbanyak di Australia adalah dari Mesir. Seperti halnya bangsa Lebanon, migrasi bangsa Mesir ke Australia terbesar terjadi setelah perang dunia II, migrasi ini terjadi dalam dua gelombang yaitu antara tahun 1947 sampai dengan 1971, dan gelombang ke dua terjadi pada sekitar akhir 1980.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Islam Di Australia.
Australia merupakan benua yang berdiri dalam satu Negara, artinya satu Negara yang menempati satu benua tidak seperti di benua Asia,Eropa,Afrika maupun benua Amerika yang dihuni oleh berbagai bangsa dan Negara. Australia didominasi penduduk kulit putih keturunan Inggris.Penduduknya terbagi dari berbagai etnis yaitu Aborigin sebagai penduduk pribumi,Kulit putih keturunan Eropa,penduduk keturunan Asia baik dari Asia Timur,Asia Tenggara , Asia Barat maupun dari Asia selatan. Islam mempunyai sejarah yang lama dan beraneka ragam di Australia. Semasa penempatan Eropah awal, setengah kelasi dan bantuan Muslim telah tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka kerana mereka tidak meninggalkan apa-apa kesan, kecuali beberapa rujukan di sana sini kepada nama mereka. Saat penempatan Eropa awal, beberapa pelaut dan tahanan muslim telah tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka karena mereka tidak meninggalkan apa-apa efek, kecuali beberapa referensi di sana sini ke nama mereka. Tidaklah sehingga abad ke-19 bahwa suatu kehadiran Islam yang tetap dikenali.
Pada dekad 1870-an , penyelam-penyelam Melayu Muslim telah diambil sebagai penyelam mutiara melalui perjanjian dengan Belanda untuk mengerjakan kawasan-kawasan perburuan mutiara di Australia Barat dan Wilayah Utara . Pada tahun 1875 , ada 1,800 orang penyelam Melayu yang bekerja di Australia Barat.. Kebanyakan mereka kemudian pulang ke negara masing-masing.Unta di import ke Australia sejak dari dekad 1860-an untuk membantu penjelajah Eropah membukakan kawasan pedalaman yang kering. Para juru latih unta juga berimigrasi ke sini untuk mengendalikan unta-unta yang diperkenalkan untuk memenuhi permintaan logistik di gurun- gurun Australia yang amat luas. Kebanyakan juru latih ini adalah Muslim dan walaupun mereka datang dari berbagai-bagai negara, mereka biasanya dirujuk di Australia sebagai ” Afghan “, perkataan bahasa Inggeris untuk “orang Afghanistan “. Oleh sebab pengetahuan dan kemahiran kaum juru latih itu tentang unta, mereka telah diberikan penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah Eropah yang awal, dan adalah amat penting untuk penjelajahan. Karena pengetahuan dan keterampilan kaum pelatih itu pada unta mereka telah diberikan penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah Eropa yang awal, dan sangat penting untuk eksplorasi. Disebabkan sumbangan mereka, landasan kereta api utara-selatan dinamai sebagai The Ghan , singkatan untuk “The Afghan” .Karena kontribusi mereka, jalan kereta api utara-selatan dinamai sebagai The ghan , singkatan untuk “The Afghan”. ([7])
Islam di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme. Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan, masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Dengan demikian, bagian-bagian berbeda di dalam komunitas Muslim Australia juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas Muslim mereka, sering berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia maupun luar negeri.
Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan lebih dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua India, dan Afrika Sub-Sahara faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia. Sejarah ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian dari kontak pertama Eropa dan masa kolonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai agama non-pribumi yang dominan jumlah penganutnya.
Pembangunan Mesjid
Pendirian mesjid-mesjid diAustralia pada abad 20 Australia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti Brisbone tahun 1907 didirikan oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth Abidin,Tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center dibawah pimpinan Fethi Seit Mecca,Tahun 1970 di Mareeba diresmikan masjid yang mampu menampung 300 jamaah dengan imam Haji AbdulLathif. Dikota Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal bantuan Saudi Arabia ,di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollas AS. Jadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan di Australia merupakan hal yang cukup pesat meskipun pertumbuhan Islam sebatas dari para Imigran, sedangkan penduduk kulit putih (Eropa) belum secara signifikan menganut Agama Islam,masih adanya pandangan di kalangan penduduk kulit putih Australia sebagai pengguna kekerasan dan teroris apalagi telah terjadi Bom Bali yang mayoritas korbannya orang Australia.

Pendidikan
Di Brisbone didirikan “Quesland Islamic Society” untuk menyadarkan anak-anak muslim mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Lebanon dan Australia sendiri. Kemudian di Goulbourn didirikan “Goulbourn College of Advanced Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master. Tokoh Goulbourn College antara lain Dr. El-Erian (pelarian dari Mesir ketika Gamal Abdul Nasser berkuasa).
OrganisasiIslam Australian Federation of Islamic Councils (AFIC) adalah himpunan dewan-dewanIslamAustraliaberpusatdiSydney.Federation of Islamic Societies adalah Himpunan masyarakat muslim, terdiri atas 35 organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara bagian.Moslem Student Asociation adalah himpunan mahasiswa muslim yang menerbitkan majalah “Al-Manaar” berbahasa Arab, Australia dan Mimaret (berbahasa Inggris) Moslem Women’s Center (pusat wanita Islam) yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa Inggris bagi kaum muslimin yang baru datang ke Australia sedang bahasa Inggrisnya kurang lancar.


Statistik muslim di Australia sangat tidak mudah memang menyebutkan jumlah umat Islam di australia secara tepat di tengah isu negative yang ada. Namun jika merujuk data milik Administrasi Imigran, jumlah kaum muslimin di Australia mencapai 700.000 jiwa. Sedangkan data dari Kantor Perwakilan Islam di Australia mencatat angka yang lebih besar, terutama setelah berdatangannya amigran asal Checnya, Bosnia, Irak, dan sejumlah negara-negara muslim lainnya. Jumlah itu belum ditambah dengan muslim warga asli Australia. Muslim Australia sekarang ini terdiri dari 27 Etnis. Jumlah terbesar dari etnis Libanon, kemudian Turki, selebihnya terbagi merata. Mayoritas mereka tinggal di kota Sydney dan Melborn. Jumlah terbesar komunitas muslim Australia ada di Sydney. Secara formal, Islam agama terbesar kedua dari agama-agama resmi yang diakui Negara di Australia. Secara Protokoler pun Mufti muslim mendapat urutan kedua. Misalnya dalam undangan dari pemimpin Pemerintahan local dan federal, mereka mendapat nominasi kedua. Muslim Australia pun mudah dikenali denagan identitas perkumpulan yang didirikan. Setiap etnis mempunyai organisasi resmi dan menghimpun majlis Islam disetiap wilayah. Perkumpulan majlis wilayah muslimin Australia merupakan paying besar resmi umat Islam di Australia. Organisasi ini mengadakan perhelatan besarnya setiap dua tahun sekali yang diberi nama Konggres Islam. Salah satu agendanya adalah memilih dan menetapkan mufti nasional dan penentu majlis Islam di wilayah-wilayah yang ada di seluruh wilayah Benua Australia..
Sosial Budaya
Australia adalah tempat jumlah umat Islamnya terus bertambah. Menurut sensus terakhir tahun 2006, lebih dari 340.000 orang mengidentifikasi diri sebagai umat Islam. Ini adalah sekitar 1,7 persen dari total penduduk Australia. Islam secara tradisional yang terkait dengan migran dan para pendatang baru.Hal ini terutama terjadi di tahun 1970-an, tahun 1980-an dan 1990-an ketika gelombang dari para pengungsi dan migran yang baru tiba dari beberapa titik di Timur Tengah. Tetapi semakin lama komposisi umat Islam Australia berubah dari imigran berkembang menjadi penduduk asli.Kini, hampir 40 persen dari umat Islam Australia menganggap Australia sebagai tempat mereka lahir. Hal ini berakibat besar pada bagaimana generasi baru dari umat Islam sendiri menentukan dan mengartikulasi identitas mereka. Pada tingkat yang paling dangkal, mereka sering menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pilihan komunikasi. Di tingkat lebih dalam, mereka melihat Australia sebagai rumah tinggal dan tidak lagi punya keinginan untuk kembali ke tanah leluhur mereka, sebagaimana orang tua mereka lakuka
Muslim Australia heterogen secara kesukuan dan bahasa. Yang terbesar adalah kelompok etnis Libanon, Turki, dan Arab Afghan. Perbedaan suku dan bahasa mempunyai perbedaan historis yang mempengaruhi inisiatif masyarakat, organisasi dan jamaahnya. Akibatnya, masing-masing kelompok etnis cenderung condong ke arah perbedaan masjid atau organisasi etnis yang jelas.Tetapi banyak umat Islam Australia yang telah mencoba menjembatani etnis yang terbagi. Ironisnya, penggunaan bahasa Inggris telah menjadi ukuran yang paling efektif untuk menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang etnis dan linguistik.Integrasi Muslim di Australia menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan itu bersifat struktural dan terkait dengan kemampuan Muslim Australia untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan ekonomi yang bermanfaat, sering merupakan hal yang sulit bagi para pendatang baru yang baru saja tiba. Tantangan lain lebih subyektif dan terkait dengan hambatan politik dan budaya.
Komposisi sosial-ekonomi umat Islam di Australia beragam. Ada beberapa umat Islam yang telah berhasil mencapai posisi kewenangan dalam bisnis, politik dan pendidikan. Tetapi mayoritas Muslim cenderung masih berada pada posisi rendah.Sensus Australia terakhir disorot karena adanya kekhawatiran ketidakcocokan dalam hal standar hidup dan akses terhadap kekayaan antara Muslim dan non-Muslim. Lebih dari 2 persen dari rumah tangga muslim tidak terdaftar pendapatannya; ini adalah dua kali jumlah non-Muslim dalam kategori tersebut. Dalam hal kepemilikan rumah, indikator keuangan dan keamanan sebuah yayasan, dari ‘Australian dream,’ Muslim terdaftar hanya 15 persen. Kepemilikan rumah di antara sisa penduduk ada pada 33 persen.Angka kerja memperkuat ketidakcocokan di atas antara Muslim dan semua masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat pengangguran non-Muslim usia 25-45 ada pada 5 persen, tingkat pengangguran yang Muslim adalah 12 persen untuk kelompok usia yang sama. Angka-angka ini menunjukkan bahwa keamanan finansial dan kemiskinan merupakan masalah serius bagi umat Islam.Kenyataannya, angka berkaitan dengan pendapatan rumah tangga menempatkan 40 persen dari rumah tangga Muslim di bawah garis kemiskinan. Masalah sosial-ekonomi riil ini menjadi hambatan bagi integrasi positif dan aktif dalam masyarakat Australia.
Angka kerja memperkuat ketidakcocokan di atas antara Muslim dan semua masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat pengangguran non-Muslim usia 25-45 ada pada 5 persen, tingkat pengangguran yang Muslim adalah 12 persen untuk kelompok usia yang sama. Angka-angka ini menunjukkan bahwa keamanan finansial dan kemiskinan merupakan masalah serius bagi umat Islam.Kenyataannya, angka berkaitan dengan pendapatan rumah tangga menempatkan 40 persen dari rumah tangga Muslim di bawah garis kemiskinan. Masalah sosial-ekonomi riil ini menjadi hambatan bagi integrasi positif dan aktif dalam masyarakat Australia.
Politik
Bentuk Negara Australia adalah persemakmuran dengan monarki konstitusional (the Commonwealth of Australia) dimana kepala negara dipimpin Gubernur Jenderal mewakili Rtu Inggris dan pemerintahannya berupa system parlementer dipimpin seorang perdana menteri. Terdapat tiga cabang pemerintahan:
Legislatif: Parlemen Australia yang terdiri dari Gubernur-Jenderal, Senat, dan Dewan Perwakilan.
Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; sang Gubernur-Jenderal dinasihati para penasihat eksekutif, yang terdiri dari perdana menteri dan para menteri. Biasanya Gubernur-Jenderal tidak akan menolak nasihat-nasihat tersebut.
Kejaksaan: Mahkamah Agung Australia dan pengadilan-pengadilan federal lainnya.
Australia mempunyai parlemen yang bikameral, terdiri dari Senat yang berisi 76 senator, dan sebuah Dewan Perwakilan yang mempunyai 150 anggota. Anggota Dewan dipilih dari wilayah-wilayah pemilihan beranggotakan tunggal yang umumnya disebut electorate atau seat (kursi). Negara bagian yang lebih besar populasinya akan mempunyai lebih banyak perwakilan; setiap negara bagian minimal mempunyai lima perwakilan. Dalam Senat, setiap negara bagian diwakili 12 senator tanpa mempedulikan jumlah penduduknya. Pemilihan anggota parlemen diadakan setiap tiga tahun sekali, namun biasanya hanya setengah dari kursi-kursi Senat yang diperebutkan, karena para senator mempunyai masa jabatan enam tahun yang saling bertindih. Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan, dan pemimpin partai atau koalisi mayoritas dalam Dewan adalah sang Perdana Menteri. Ada tiga partai politik besar: Buruh, Liberal, dan Nasional.
Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of Representatives) dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan. Di paroh terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
Secara politik kaum Muslimin Australia belum memiliki saluran politik baik di parlemen maupun di legislatif,sehingga dalam menyalurkan aspirasinya sangat sulit diwujudkan sampai sekarang kaum Muslim Australia hanya sebagai pemilih saja (voter).Belum ada penelitian yang signifikan ke partai mana mereka menyalurkannya,apakah ke partai nasional,partai buruh atau partai liberal ? Isu-isu politik memberikan tantangan baru. Setelah serangan teroris 11 September dan kemudian bom Bali, London dan Madrid, pemerintah Australia yang liberal mengadopsi serangkaian kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang secara luas dianggap merugikan dan bias terhadap umat Islam.Aliansi pemerintah Australia dengan Amerika Serikat dalam Perang melawan Teror mengambil tentara Australia ke Irak dan Afghanistan-perang yang dianggap oleh banyak orang sebagai menjadikan umat Islam target. Kasus Irak secara khusus telah menghasilkan kegelisahan di kalangan umat Islam Australia.Mereka tidak dapat memahami mengapa Pemerintah Australia mengabaikan sentimen mayoritas menentang perang, yang dinyatakan di publik jalan-jalan besar kota Melbourne dan Sydney, dan memilih untuk terlibat dalam perang dengan dasar hukum yang meragukan. Apakah aliansi dengan Amerika Serikat lebih penting daripada menghormati hukum internasional?
Keterlibatan Australia dalam perang melawan teror merupakan pengalaman pengasingan bagi banyak umat Islam. Hal ini menjadi lebih nyata dengan adopsi undang-undang anti-teror. Undang-undang ini telah dikritik oleh organisasi sipil liberal dan kelompok Muslim sebagai penargetan warga Muslim, daripada dugaan tidak bersalah bagi mereka.Kekuatan badan-badan keamanan untuk menahan tersangka teror tanpa perlu memberikan bukti atau mengenakan kasus itu kepada proses peradilan, melemahkan tersangka untuk membela diri. Tersangka teroris menjadi tersangka bersalah sampai dibuktikan sebaliknya. Membuktikan bahwa mereka bukan teroris adalah hal yang mustahil, dan banyak mengkhawatirkan bahwa umat Islam diletakkan dalam posisi yang mustahil tersebut.Pada tahun 2007 ketika seorang dokter tamu dituduh ada hubungan dengan sel teror di Inggris, kekhawatiran itu terbukti. Dr. Haneef-nama orang itu-memang akhirnya dibebaskan dari setiap tuduhan, tapi tidak sebelum ia kehilangan pekerjaan dan diusir dari Australia. Ini adalah tragedi pribadi yang dirasakan oleh seluruh penduduk Muslim di Australia. Kasus Haneef adalah kasus yang sangat efektif adalah meniup ke diri umat Muslim rasa kepercayaan diri dan keyakinan di Australia.Dalam konteks ini, Pemerintah Australia di bawah kepemimpinan John Howard telah terlibat dalam kampanye populis untuk mempresentasikan dirinya sebagai pelindung terbaik bagi Australia. Penekanan pada nilai-nilai Australia dan pengenalan ujian kewarganegaraan, di tengah laporan-laporan media akan warga Irak dan Afganistan yang mencari suaka tiba di pantai Australia, membuat tegang hubungan antara Muslim dan non-Muslim.
Keagamaan.
Setelah Perang Dunia kedua (1939-1945) jumlah umat Islam di Australia meningkat dengan cepat.Jumlah warga muslim antara tahun 1947 -1971 dari 2.704 menjadi 22.331.Hal ini terkadi akibat ledakan ekonomi sehingga membuka lapangan baru.([8]) Banyak muslim dari Eropa terutama dari Turki ,Bosnia dan Kosovo berimigrasi ke Australia,Muslim Australia sangat majemuk,berdasarkan sensus tahun 2006 berjumlah 340.000 orang dari jumlah ini yang lahir di Australia sekitar 128.904 orang.Selain itu terdapat migran muslim dari Libanon,Afganistan,Irak,Pakistan, Bangladesh dan Indonesia.Dalam dasawarsa terakhir muslim imigran melalui program pengungsi atau kemanusiaan dari Afrika seperti Somalia dan Sudan.Masyarakat Muslim di Australia terpusat di kota Sydney dan Melbourne,mereka banyak membangun mesjid dan sekolah Islam dan memberikan sumbangan sehingga merendra multibudaya dan etnik di Australia.
Berdasarkan sensus dari Australian Bureau of Statistics (ABS) pada tahun 2001, jumlah Muslim di Australia sebesar 281.578 orang, atau 1,5 % dari populasi jumlah penduduk Australia. Sedangkan menurut estimasi dari salah satu lembaga Islam di New South Wales (NSW) mencapai 300.000 orang. Sensus juga menunjukkan bahwa Muslim di Australia berasal dari berbagai Negara, dengan hanya 20,8 % berasal dari Lebanon dan 14.5 % berasal dari Turki, sedangkan 64.7 % berasal dari sekitar 9 negara (Indonesia, Afghanistan, Bosnia, dsb). Sensus tersebut juga menunjukkan bahwa Muslim Australia mempunyai pendidikan yang cukup baik dibandingkan dengan penduduk Australia secara keseluruhan, 21,7 % dari Muslim Australia yang berusia di atas 15 tahun mempunyai gelar sarjana (bachelor degree) atau lebih tinggi, prosentase ini lebih tinggi dibandingkan dengan 12,4 % dari penduduk Australia secara keseluruhan. Kesimpulan penting dari hasil statistik ini adalah bahwa anggapan negatif tentang mayoritas Muslim Australia tidak berpendidikan terutama yang berasal dari bangsa Arab adalah tidak berdasar. Di Benua Australia, Islam menggeliat pelan namun pasti. Saat ini, Islam masih menjadi kelompok minoritas, mendudukki peringkat keempat setelah Kristen (64%), atheis (18,7%), dan Buddha (2,1%), tidak termasuk 11,2% yang tidak mau menjawab apa gerangan keyakinannya—berdasarkan sensus Australia tahun 2006. Diperkirakan saat ini, umat Muslim di Australia berjumlah sekitar 340.392 orang, atau hanya 1,71% dari total populasi Australia([9])
Aktifitas Ibadah
Dalam melakukan aktifitas ibadah Muslim di Australia mempunyai lebih dari 85 Masjid dan sekitar 50 musola , disamping itu di beberapa daerah yang jauh dari Masjid beberapa Muslim berinisiatif untuk menyewa gedung (misalnya gedung pusat kegiatan komunitas) untuk dijadikan tempat sholat jum’at. Untuk membangun sebuah Mesjid memerlukan prosedur tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang harus dipenuhi syarat-syaratnya sebagaimana membangun gedung-gedung untuk kepentingan umum lainnya. Secara individual biasanya Muslim mempunyai masalah dalam melakukan aktifitas ibadah sholat pada saat hari kerja, yang paling banyak mengalami masalah adalah pada saat pelaksanaan shalat Jum’at. Apabila menghadapi masalah sulitnya melaksanakan sholat Jum’at, muslim yang taat memilih keluar dari tempat kerja atau mengorganisasi beberapa muslim yang berdekatan tempat kerjanya untuk melaksanakan sholat Jum’at, sedangkan muslim yang kurang taat melaksanakan ibadahnya memilih meninggalkan sholat Jum’at. Kegiatan keagamaan di Australia cukup semarak, hal ini bias dilihat dari banyaknya majelis taklim atau kelompok-kelompok pengajian yang ada, bahkan beberapa gerakan Islam cukup aktif terlihat melakukan berbagai aktifitas.
Peristiwa Bom London Tgl. 7 Juli 2005, Peristiwa 11 September dan Bom Bali.
Setelah terjadi peristiwa meledaknya bom di London 7 Juli 2005, pemerintahan Negara Barat segera melakukan kampanye terus menerus untuk memberlakukan undang-undang khusus bagi umat Islam yang tinggal di Negara Barat. Mereka mencoba membentuk opini menyesatkan kepada masyarakat bahwa undang-undang baru tersebut dimaksudkan untuk melindungi dan memerangi bahaya serangan terorisme di Negara mereka. Tetapi tidak bisa dielakkan, agenda tersembunyi dari kampanye tersebut yaitu membidik serta melemahkan Islam dan Muslim di Negara Barat segera terlihatnyata.Strategi dan agenda tersembunyi yang ditunjukkan oleh Pemerintahan Negara Barat mempunyai banyak kesamaan. Propaganda yang dimulai dengan alasan yang dicari-cari untuk memerangi terorisme, segera diperluas untuk memerangi apa yang mereka sebut dengan pendapat/ide radikal dan ekstrim, strategi ini ditargetkan untuk memecah belah Muslim dengan memberi predikat muslim moderat dan muslim radikal/ekstrim.
Di Australia target juga diarahkan ke sekolah-sekolah muslim, dimana pemerintah akan meninjau kembali kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah tersebut. Rencana ini segera mendapat reaksi keras dari sekolah-sekolah muslim, karena kurikulum yang diajarkan saat ini tidak beda jauh dengan apa yang diajarkan di sekolah-sekolah lainnya, bahkan banyak murid dari sekolah-sekolah muslim tersebut yang mempunyai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah lainnya. Pemerintah juga mengusulkan agar di sekolah-sekolah muslim lebih banyak diajarkan nilai-nilai kemasyarakatan Australia, seperti toleransi, tanggung jawab dan sebagainya, dimana nilai-nilai tersebut juga ada dalam Islam dan sudah diajarkan di sekolah-sekolah muslim tersebut, lebih dari itu sekolah-sekolah muslim dalam kurikulum belajar tidak pernah mengajarkan tindakan terorisme. Sedangkan di masjid-masjid, pemerintah mengusulkan agar para Imam masjid diberi pengarahan apa yang seharusnya boleh mereka ceramahkan. Tidak hanya sampai disitu, anggota parlemen dari partai Liberal Bronwyn Bishop mengusulkan agar melarang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah umum, karena jilbab dianggap bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan Australia tentang persamaan dan menyebabkan perpecahan di sekolah-sekolah. Usulan ini juga mendapat tantangan keras baik dari muslim maupun non muslim, sebagian besar yang menentang usulan itu mengatakan bahwa tidak ada bukti pemakaian jilbab di sekolah-sekolah menyebabkan perpecahan dan persamaan hak. Kerry Cullen salah satu kepala sekolah menengah umum tingkat atas (SMTA) di Sydney mengatakan bahwa di sekolahnya hanya ada satu orang yang menggunakan jilbab merah kecoklatan dimana warna tersebut sesuai dengan seragam sekolahnya, dan itu bukan suatu masalah di lingkungan sekolahnya. Tidak pernah ada laporan negatif dari guru-guru atau murid-murid yang disebabkan oleh pemakaian jilbab. Kepala sekolah lainnya mengatakan bahwa kita tidak pernah melihat adanya perpecahan yang disebabkan oleh pemakaian jilbab, kami melihatnya sebagai sebuah keragaman budaya.


Secara umum hubungan Muslim dan Non Muslim di Australia cukup baik, terutama sebelum terjadi peristiwa 11 September. Tetapi setelah peristiwa 11 September, bom bali, kemudian disusul bom London banyak Muslim yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan baik oleh masyarakat umum maupun oleh pemerintah dan media massa. Namun demikian hubungan personal antara Muslim dan Non Muslim masih cukup baik, meskipun terkadang sebutan teroris baik dalam nada bercanda maupun serius sering dilontarkan Non Muslim kepada Muslim, sebutan atau label teroris ini terkadang kurang menyenangkanbagiMuslim.Secara umum harapan Muslim yang tinggal di Australia adalah bisa lebih mudah menjalankan aktifitas ibadahnya terutama ibadah sholat Jumat, sedangkan harapan yang ditujukan kepada pemerintah Australia dan media massa adalah tidak terus menerus menyudutkan Muslim dengan memberi label-label yang tidak menyenangkan seperti ekstrimis, radikal, teroris dan sebagainya.
Di Australia target juga diarahkan ke sekolah-sekolah muslim, dimana pemerintah akan meninjau kembali kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah tersebut. Rencana ini segera mendapat reaksi keras dari sekolah-sekolah muslim, karena kurikulum yang diajarkan saat ini tidak beda jauh dengan apa yang diajarkan di sekolah-sekolah lainnya, bahkan banyak murid dari sekolah-sekolah muslim tersebut yang mempunyai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah lainnya. Pemerintah juga mengusulkan agar di sekolah-sekolah muslim lebih banyak diajarkan nilai-nilai kemasyarakatan Australia, seperti toleransi, tanggung jawab dan sebagainya, dimana nilai-nilai tersebut juga ada dalam Islam dan sudah diajarkan di sekolah-sekolah muslim tersebut, lebih dari itu sekolah-sekolah muslim dalam kurikulum belajar tidak pernah mengajarkan tindakan terorisme. Sedangkan di masjid-masjid, pemerintah mengusulkan agar para Imam masjid diberi pengarahan apa yang seharusnya boleh mereka ceramahkan.
Kontribusi Komunitas Islam di Australia.
Di Australia, terdapat lebih dari 300 ribu orang penganut Islam dari sekitar 21 juta jiwa penduduk Australia. Mereka umumlnya adalah para imigran dari kawasan timur tengah, Asia dan Afrika. Di Australia barat misalnya, terdapat 24.000 orang muslim yang tinggal dan bekerja di negara bagian itu.Menurut catatan, kaum muslimin di negara Australia ikut berperan membantu menaklukkan pedalaman Australia yang semua belum tersentuh manusia. Di tahun 1800-an, kala itu, lebih dari2000 pengendara dan 15.000 armada unta secara khusus didatangkan dari Afghanistan, India utara dan Pakistan. Unta-unta ini didatangkan guna mempercepat eksplorasi di bagian pedalaman australia yang semula belum terpetakan dan terjamah manusia. Sebagian besar yang ikut berperan dalam eksplorasi pengembangan wilayah itu adalah kaum muslimin.
peran kaum Muslim di negeri itu. Menurut catatan, kaum Muslim ikut membantu menaklukkan’ pedalaman Australia yang semua belum tersentuh manusia.
Sumbangsih penting kaum Muslim terhadap Australia modern adalah pembangunan skema Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Snowy Mountains di New South Wales.
Walaupun Muslim di Australia masih sering mengalami perlakuan tidak adil, Muslim di Negara kangguru ini sudah banyak memberikan sumbangan pikiran dan tenaga untuk kemajuan negeri ini. Bahkan sejak pertama kali Australia ini dideklarasikan sebagai sebuah Negara, Muslim sudah memberikan sumbangan yang sangat banyak bagi kemajuan negera yang masih baru ini. Namun, kontribusi Muslim ini seringkali dilupakan bahkan tidak tercatat dengan detail di dalam buku-buku sejarah Australia. Hampir semua kontribusi orang-orang Islam terlupakan dan dilupakan di Australia, sehingga Muslim masih menempati posisi sebagai warga Negara kelas dua bahkan menjadi warga Negara yang kurang diperhitungkan di Australia.
Sain Teknologi.
Australia merupakan termasuk Negara maju dimana dalam perekonomiannya mengandalkan hasil produksi perindutrian, pertambangan, perdagangan, dan Jasa.Penguasaan sain dan teknologi di Negara ini dapat disejajarkan dengan Negara-negara maju di Eropa,Amerika Serikat dan Jepang. Kemajuan sain teknologi ini tentu saja berimbas pada kaum Muslimin Australia,mayoritas kaum Muslimin Australia para imigran sehingga yang bergelut dalan sain teknologi baru sebatas sebagi pekerja diberbagai bidang perindutrian dan pertambangan.Meskipun demikian adanya secercah harapan bagi generasi Kaum Muslim Australia dapat belajar dan memperoleh pengetahuan sain teknologi di berbagai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Negara bagian Australia.Sain dan teknologi telah menjadi kehidupan keseharian warga Australia dengan kondisi demikan membawa pengaruh yang sangat besar dan terbuka bagi kaum Mulimin di Australia untuk belajar dan berkembang dalam penguasaan sain teknlogi.
4. Masa Kejayaan dan Masa Kemunduran
Meskipun orang-orang Islam telah masuk ke Australia sejak tahun 1600 yang dimulai oleh orang-orang Makassar,kemudian kedatangan rombongan orang-orang Afganistan sekitar tahun 1860 belum memberikan masa kekegemilangan atau kemajuan Islam di Auatralia.Orang-orang Makasar hanya para nelayan yang mencari kehidupan dipesisir pantai Barat Australia dengan mencari teripang dan ikan saja setelah memperoleh hasil kembali ke kampungya ,mereka tiadak membuka pemukiman di Australia , sedangkan orang-orang Afganistan hanya sebagai pengurus hewan unta saja belum mensyiarkan Islam secara maksimal tetapi para pendatang dari Afganistan ini dianggap sebagai pendatang pertama di Australia karena mereka tinggal dan bermukim sehingga disebut The first Muslim settlemen. Pendirian mesjid-mesjid di Australia baru terjadi pada abad 20 , seperti di Brisbone tahun 1907 didirikan oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth Abidin. Jadi rentang waktunya sangat jauh dari abad ke 16 sampai abad ke 20 baru dibanguin mesjid.Dilihat secara geografis memang Australia tidak strategis sehingga bukan merupakan jalur perdagangan dan jalur pelayaran dunia samapai abad ke 20,bahkan para penjelajah dari Eropa seperi Dick Hartog,Frederic de Houtman dan Abel Tasman dari Belanda tidak menetap dan mengekslorasi alam Australia pada abad ke 17 karena dianggap gersang dan tidak menjanjikan kekayaan.Bahkan pemerintah Inggris yang mengklaim Australia menjadi miliknya menjadikan wilayah Australia sebagi tempat pembuangan para narapidana dan penjahat di Inggris.
Bagi umat Muslim di Australia sampai saat ini masih merupakan proses masa perkembangan belum mencapai masa kejayaan apalagi masa kemunduran.Beradasrkan sesnsus tahun 2006 Islam di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme. Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan, masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Dengan demikian, bagian-bagian berbeda di dalam komunitas Muslim Australia juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas Muslim mereka, sering berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia maupun luar negeri.Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan lebih dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua India, dan Afrika Sub-Sahara faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia. Sejarah ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian dari kontak pertama Eropa dan masa kolonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai agama non-pribumi yang dominan jumlah penganutnya.
Faktor-faktor Islam di Australia belum mencapai kejayaannya dan masih dianggap masih pada tahap berkembang adalah :
a. Penduduk yang menganut Islam baru 1.71 persen dari jumlah warga Negara Australia
b. Latarbelakang etnis yang berasal dari berbagai Negara memerlukan waktu untuk mempersatukannya
c. Belum adanya tokoh-tokoh Islam yang muncul di Australia baik tokoh politik, tokoh ekonomi .tokoh ilmuwan maupun ketokohan nasional dalam keagamaan.
d. Belum banyaknya lembaga pendidikan Islam yang representatif dan berkualitas.
e. Masih adanya stigma Islam sebagai biangya kekerasan dari masyarkat dan pemerintahan Australia apalagi setelah munculnya peristiwa Bom London,Persitiwa 11 September di kota New York Amerika Serikat dan Bom
f. Dalam penguasaan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dari kaum Muslimin di Australia belummerata dan mumpuni,masih tertinggal oleh kaum kulit putih keturunan Eropa
DAFTAR PUSTAKA
1. J.Siboro, Sejarah Australia , Penerbit Tarsito Bandung,1989
2. Arthur Clark , Camels Down Under ,. Saudi Aramco World,1988
3. Nahid. Muslims in Australia: Imigrasi, Race Relations and Cultural History. London: Kegan Paul, 2004. London: Kegan Paul, 2004.
4. Saeed, Abdullah. Islam in Australia . Saeed, Abdullah. Islam in Australia. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin, 2003. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin, 2003.
5. Saeed, Abdullah dan Shahram Akbarzadeh, Eds. Muslim komunitas in Australia. Sydney: Percetakan UNSW, 2001. Sydney: Percetakan UNSW, 2001
6. Buletin Australian Governement,Departemen of Foreign Affairs and Trade,March 2008