Sabtu, 12 Oktober 2013

7 hewan bertubuh unik


kelinci anggora
Kelinci anggora, hewan yang berasal dari Ankara Turki ini memiliki bulu yang sangat tebal dan lembut. Sehingga mirip sekali dengan boneka.  Kelinci angora juga termasuk penghasil benang wol karena bulunya yang sangat tebal seperti kambing.

 
Dumbo Octopus
Dumbo Octopus, hewan yang memiliki banyak tentakel ini mempunyai telinga yang sangat menonjol seperti sirip ikan dikepalanya.  Dan hewan ini hanya ditemukan pada kedalaman laut 500- 700 M di samudra Atlantik.
 
Tokek Setan Ekor Merah
Tokek Setan Ekor Daun, hewan berkaki empat ini memiliki tanduk dikepala dengan matanya  yang berwarna merah seperti menegaskan akan namanya Tokek Setan. Hewan ini berukuran 9 CM yang dapat berkamuplase sesuai dengan tempatnya berada. Hewan ini ditemukan di Afrika Tengah dan Timur.
 
Ulat Kucing
Ulat Kucing, hewan melata  ini adalah hewan yang paling beracun di dunia yang ditemukan di Amerika bagian Selatan. Ulat ini memiliki bulu- bulu yang sangat tebal dan halus  menyerupai bulu- bulu pada kucing angora.
 
Ikan Kelelawar
Ikan kelelawar. Spesies ikan ini mempunyai keunikan antara lain berbibir tebal seperti memakai lipstick, dan mempunyai hidung yang panjang dan runcing seperti tanduk.  Ikan ini hanya ditemukan di perairan Kostarika dan Galapagos.
 
Ikan Buntal
Ikan Buntal. Keunikan ikan ini yaitu dapat menelan air dan udara yang membuatnya kembung seperti bola. Dan ikan ini sangat beracun apabila dimakan.
 
Kepiting Yetti
Kepiting Yetti, dinamakan kepiting yeti karena kepiting ini hidup di salju dan memiliki warna putih dan berbulu. 

Fakta Unik Geyser di Islandia



Geyser Islandia
Taukah anda bahwa ada air mancur yang berasal dari panas bumi yang sangat unik dimana air mancur tersebut akan keluar setiap saat dengan indahnya. Air mancur panas bumi tersebut dinamakan Geyser.Uniknyanya geyser tersebut banyak sekali, dan daerah tersebut dinamakan Strokkur

Sejarah Negara Suriname


Wilayah Suriname mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di antara Samudera AtlantikSungai AmazonRio NegroSungai Cassiquiare dan Sungai Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania (Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai dan Karibania dari kata Caribs yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut).
Dalam suatu cerita fiktif "El Dorado", Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarahmemperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana.

Suriname


Republiek Suriname
Bendera
MottoJustitia - Pietas - Fides
(Latin: Keadilan - Kesederhanaan - Loyalitas)
Lagu kebangsaanGod zij met ons Suriname
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Paramaribo
Bahasa resmiBelanda
PemerintahanRepublik
 - PresidenDési Bouterse
Kemerdekaan
 -  - TanggalDari Belanda
25 November 1975 
Luas
 - Total163,270 km2 (90)
 - Air (%)1,1%
Penduduk
 - Perkiraan 2006438.026 (163)
 - Sensus 2004487.024 
 - Kepadatan3/km2 (190)
PDB (KKB)Perkiraan 2005
 - TotalUS$ 2.812.000.000 (161)
 - Per kapita6.025 (98)
Mata uangDolar Suriname
Zona waktuART (UTC-3)
 - Musim panas (DST)tidak ada (UTC-3)
Ranah Internet.sr
Kode telepon597
Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.
Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.

suriname

Suriname

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Republiek Suriname
Bendera
MottoJustitia - Pietas - Fides
(Latin: Keadilan - Kesederhanaan - Loyalitas)
Lagu kebangsaanGod zij met ons Suriname
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Paramaribo
Bahasa resmiBelanda
PemerintahanRepublik
 - PresidenDési Bouterse
Kemerdekaan
 -  - TanggalDari Belanda
25 November 1975 
Luas
 - Total163,270 km2 (90)
 - Air (%)1,1%
Penduduk
 - Perkiraan 2006438.026 (163)
 - Sensus 2004487.024 
 - Kepadatan3/km2 (190)
PDB (KKB)Perkiraan 2005
 - TotalUS$ 2.812.000.000 (161)
 - Per kapita6.025 (98)
Mata uangDolar Suriname
Zona waktuART (UTC-3)
 - Musim panas (DST)tidak ada (UTC-3)
Ranah Internet.sr
Kode telepon597
Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.
Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.


Sejarah
]

Wilayah Suriname mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di antara Samudera AtlantikSungai AmazonRio NegroSungai Cassiquiare dan Sungai Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania (Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai dan Karibania dari kata Caribs yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut).
Dalam suatu cerita fiktif "El Dorado", Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarahmemperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana.

Masa penjajahan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1449 pelaut SpanyolAlonzo de Ojeda dan Juan de la Cosa berlayar menyusuri pantai timur laut Amerika Selatan, yang saat itu mereka sebut Wild Coast, dan mendarat di wilayah Guyana. Vincent Juan Pinzon kemudian menguasai Guyana atas nama Raja Spanyol. Selama abad ke-16 dan ke-17, Guyana dikuasai silih berganti oleh Spanyol, BelandaInggrisPerancis dan Portugal.
Pada tahun 1530 Belanda mendirikan pusat perdagangan pertama di dataran tersebut. Pada tahun 1593 raja Spanyol mengambil alih dan menguasai Guyana hingga tahun 1595, yaitu ketika para bangsawan Inggris datang dan mulai mengusai daerah-daerah pantai. Sementara itu, Belanda mulai mengembangkan perdagangannya secara bertahap di daerah pedalaman. Daerah Guyana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris sejak tahun 1630hingga tahun 1639.
Pada tahun yang sama Belanda berhasil menguasai kembali sebagian besar Guyana sedangkan Perancis menguasai daerah-daerah di samping sungai Suriname. Akibat dari persaingan tersebut, wilayah Guyana saat ini terbagi menjadi lima bagian yaitu Guyana Espanola (bagian dariVenezuela sekarang); Inglesa (Guyana sekarang); Holandesa (Suriname); Francesa (Cayenne) dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brasil). Suriname terletak di bagian tengah dari wilayah Guyana yang telah terbagi-bagi tersebut, terbentang antara dua derajat hingga enam derajat Lintang Utara, dan antara 54 derajat hingga 58 derajat Bujur Barat dengan luas wilayah kurang lebih 163.265 kilometer persegi. Batas bagian timur wilayah Suriname adalah Sungai Marowijne yang memisahkan Suriname dengan Cayenne; di bagian selatan terdapat deretan pegunungan Acarai dan Toemoe hoemak yang memisahkan Suriname dengan wilayah Brasil. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah Guyana yang ditandai oleh aliran Sungai Corantijne, sementara di bagian utara dibatasi oleh garis pantai Samudera Atlantik.
Pada tahun 1651 Suriname diserang oleh Inggris dan sejak saat itu, menjadi wilayah kekuasaan Inggris hingga penandatanganan perjanjian perdamaian Breda tahun 1667. Berdasarkan perjanjian itu, Suriname menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Namun Inggris kembali memasuki Suriname pada tahun 1781 hingga 1783 dan Suriname kemudian dijadikan daerah protektorat Inggris dari tahun 1799 hingga 1802. Melalui perjanjian Amiens, 27 Maret 1802, Suriname, BarbiceDemerara dan Essquibo berada di bawah kekuasaan Belanda, namun setahun kemudian Inggris kembali merebut wilayah-wilayah itu dan sejak tahun 1804 Suriname menjadi koloni Inggris dengan sebutan the British Interregnum.
Selama Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi ekonomi Suriname mengalami kemunduran. Penyebab utama adalah pelarangan perdagangan budak, sementara kebun-kebun masih sangat memerlukan tenaga buruh untuk dikelola. Selanjutnya melalui perjanjian London pada tanggal 13 Agustus 1814 dan diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname dikembalikan lagi kepada pihak Belanda. Pemerintahan Suriname dipimpin langsung oleh seorang gubernur dengan didampingi oleh sebuah dewan kepolisian yang bertugas sebagai penasihat gubernur.
Dengan dihapusnya perbudakan pada tanggal 1 Juli 1863, kehidupan ekonomi semakin tidak menentu. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris untuk mendatangkan imigran asing ke Suriname. Perjanjian ini diimplementasikan secara resmi pada tahun 1873 sampai 1917, di mana rombongan imigran Hindustan pertama dari Indiadidatangkan. Kedatangan rombongan berikutnya adalah para imigran dari Jawa pada tahun 1890 - 1939. Seiring dengan ditempatkannya para imigran di sektor perkebunan, Suriname mengalami kemajuan pula dalam beberapa bidang lainnya. Telekomunikasi, pembuatan jalan raya dan pembukaan jalur hubungan laut langsung antara Suriname dan Belanda merupakan contoh.

Menuju kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Pecahnya Perang Dunia Pertama tidak memengaruhi situasi ekonomi-politik Suriname. Pada tanggal 15 Desember 1954, pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname menandatangani sebuah memorandum yang isinya rencana pengakhiran penjajahan. Dalam sebuah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1961, para wakil Suriname yang dipimpin oleh Perdana Menteri Johan Adolf Pengel menuntut dibentuknya sebuah pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin menjadi setelah didirikannya beberapa partai politik yang dibentuk pada dasawarsa itu, semakin gencar menyampaikan tuntutan agar Suriname diberikan kebebasan penuh secepatnya.
Tuntutan ini ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada tahun 1970. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai. Suriname selanjutnya menjadi negara merdeka sejak tanggal 25 November 1975. Walaupun demikian, perekonomian negara yang baru merdeka ini tetap sangat tergantung pada bantuan pembangunan Belanda.

Upaya-upaya penggulingan kekuasaan[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 25 Februari 1980, lima tahun setelah kemerdekaannya, Suriname diguncang oleh kudeta yang dilancarkan pihak militer yang dilakukan oleh para Sersan yang dipimpin Sersan Mayor Desiree Delano Bouterse dan Sersan Roy Dennis Horb. Peristiwa kudeta ini telah mengakibatkan jatuhnya Pemerintah Demokrasi Parlementer pertama sejak kemerdekaan Suriname.
Setelah Rezim Militer Berkuasa, timbullah gerakan-gerakan kontra-revolusi yang bertujuan untuk mengembalikan demokrasi di Suriname dengan kudeta. Namun beberapa usaha kudeta itu gagal untuk menggulingkan rezim militer Bouterse. Kudeta tersebut di antaranya: kudeta oleh Sersan Fred Ormskerk pada 30 Maret 1980, kudeta oleh Sersan Wilfred Hawker pada 15 March 1981, dan terakhir oleh Letnan Surendre Rambocus dan Sersan Djiewansingh Sheombar yang dibantu oleh kelompok sayap kanan, kaum Buruh, dan politisi Hindustani dan Jawa, tetapi kudeta ini pun gagal.
Sebagai reaksi terhadap pemberontakan tersebut, pada tanggal 8 Desember 1982 pihak militer melakukan penembakan terhadap 15 tokoh oposisi demonstran. Peristiwa ini telah menjadi penyebab bagi dihentikannya bantuan pembangunan Belanda kepada Suriname, yang berdampak pada semakin buruknya kondisi perekonomian Suriname. Namun hal ini tidak membuat upaya menggulingkan rezim militer berhenti, justru ini memicu muncul perlawanan yang lain dan kali datang dari Etnis Bushnegro dan Amerindian di Pedalaman Suriname. Mereka tampil sebagai penentang utama kekuasaan militer. Kelompok-kelompok militan dari kedua golongan itu adalah kelompok Mandela (Bushnegro) di bawah pimpinan mantan anggota militer Ronnie Brunswijk dan kelompok Tukayana Amazones (Amerindian) dibawah pimpinan Alex Jubitana dan Thomas Sabajo.
Sekitar 35.000 penduduk Bushnegro dan 6.500 Amerindian telah menjadi pelaku utama pemberontakan terhadap penguasa militer. Puncak dari konflik bersenjata tersebut terjadi pada tahun 1986, yaitu ketika Pihak Militer terpaksa harus berhadapan dengan pemberontak Bushnegro yang telah bersatu dan menamakan dirinya Jungle Commando, dan satu peleton Tentara yang gagal menangkap Ronnie Brunswijk kemudian melakukan pembantaian terhadap 35 orang Bushnegro di Desa Moiwana (Moiwana Massacre). Sementara itu, dalam tahun yang sama kelompok Amerindian juga meningkatkan aksi pemberontakannya. Kemelut ini telah mengakibatkan sekitar 7000 orang Bushnegro melarikan diri ke Cayenne (Guyana Perancis) dan meminta suaka politik kepada pemerintah setempat.

Kembali ke demokrasi[sunting | sunting sumber]

Pemerintah militer diakhiri dengan penyelenggaraan pemilihan umum pada bulan November 1987, yang telah mengembalikan kekuasaan pemerintah kepada golongan sipil. Namun demikian, pemerintahan hasil pemilu ini tidak berjalan lama. Pada bulan Desember 1990, pihak militer kembali melancarkan kudeta tidak berdarah yang dikenal dengan sebutan Kudeta Telepon. Akibatnya pemerintah yang demokratis kembali lumpuh. Pihak militer kemudian membentuk Pemerintah Sementara yang salah satu tugasnya adalah mempersiapkan pemilihan umum yang demokratis.
Pada bulan Mei 1991, Pemerintah Sementara telah berhasil menyelesaikan tugasnya, yaitu dengan diselenggarakannya pemilihan umum, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan militer, karena kemenangan berada di tangan golongan sipil. Pada bulan September tahun yang sama, telah terbentuk pemerintah yang baru, dan Drs. R.R. Venetiaan terpilih sebagai presiden dan dengan demikian, maka berakhirlah kekuasaan militer.
Langkah terpenting yang segera diupayakan oleh Pemerintah Venetiaan adalah melanjutkan usaha-usaha ke arah perdamaian yang telah dirintis oleh pemerintah sipil sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan tugas berat bagi pemerintah yang baru terbentuk tersebut, terutama karena kondisi ekonomi dan keuangan Suriname yang sangat memprihatinkan, sebagai akibat dari kemelut politik yang berkepanjangan. Dalam melaksanakan upaya perdamaian tersebut, Presiden R.R. Venetiaan telah membentuk suatu Komisi Khusus yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi terkait lainnya.
Dalam Pemilu bulan Mei 1996 koalisi penguasa New Front (NF) dan Presiden Venetiaan mengalami kekalahan dan pemerintahannya digantikan oleh calon dari oposisi Drs. Jules Wijdenbosch Nationale Demokratische Partij (NDP) dan Radakishun Vooruitstrevende Hervorming Partij (VHP), yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Kemudian pada pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2000, kekuasaan berhasil diraih kembali oleh kombinasi pengusa New Front yang terdiri dari parpol Nationale Partij Suriname (NPS), VHP, Pertjajah Luhur dan Surinaamse Partij van de Arbeid (SPA). Kemenangan New Front ini mengantarkan kembali R.R. Venetiaan (NPS) ke tampuk kursi kepresidenan dan memimpin Suriname untuk masa 5 tahun (tahun 2000-2005). Sebagai Wakil Presiden telah terpilih Jules Rattankoemar Ajodhia dari partai VHP.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Populasi[sunting | sunting sumber]

Populasi Suriname terdiri dari beberapa kelompok minoritas. Kelompok terbesarnya adalah Hindustani.
Berdasarkan Sensus Tahun 1990, sekitar 143.640 orang (34,2%) adalah keturunan Hindustani, 140.700 orang (33,5%) adalah Kreol, 74.760 orang (17,8%) adalah orang Jawa, 35.700 orang (8,5%) merupakan keturunan Bushnegro, dan 7.560 orang (1,8%) adalah Amerindian. Sisanya 17.640 orang (4,2%) merupakan keturunan Tionghoa, Eropa (Portugis, Belanda, Inggris), Yahudi Sefardim, Brasil, dan Libanon.
Berdasarkan data statistik dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, jumlah penduduk Suriname pada sensus tahun 2003 tercatat 481.146 warga negara Suriname dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,3 %. Selain itu terdapat pula warga asing, di antaranya: orang Brasil (45.000), orang Guyana (40.000), dan lain-lain (orang Karibia, orang Venezuela, orang Kolombia dan lain-lain mencapai 10.000 jiwa).
Populasi Suriname berdasarkan sensus tahun 2004 adalah sebagai berikut:
  • Hindu (27,4%)
  • Kreol (17,7%)
  • Bushnengro dan Marun (14,7%)
  • Jawa (14,6%)
  • Kelompok lain (6,5%):
    • India
    • Cina
    • Boeroes (putih, petani)
    • Yahudi Sefardim dan Yahudi Ashkenaz
    • Libanon
    • Brasil
  • Ada 12,5% berasal dari campuran dan 6,6% tidak terdata

Agama[sunting | sunting sumber]

Pada sensus ketujuh, tahun 2007, rasio antar-agama adalah sebagai berikut:
  • 40,7% Kristen (Katolik Roma, Peerke Donders, Reformed, Protestan, Moravia)
  • 19,9% Hindu
  • 13,5% Islam
  • 5,8% tradisional dan agama lainnya
  • 4,4% tak beragama
  • 15,7% tidak terdata

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi di Suriname. Orang Suriname juga berbicara bahasa mereka: Sranang Tongobahasa Hindustanibahasa Jawa Suriname, dan lainnya. Dan juga bahasa asal bahasa Karibia dan bahasa Arawakan, orang India Suriname juga bicara bahasa mereka sendiri. Selain itu, bahasa Inggris juga digunakan luas, terutama dalam fasilitas dan toko yang berorientasi pariwisata.

Lambang Negara[sunting | sunting sumber]

Lambang Suriname
Lambang negara Suriname digambarkan dalam bentuk dua orang Amer-Indian yang memegang busur panah dan mengapit sebuah perisai berbentuk oval, berdiri di atas pita dengan tulisan Justitia Pietas, Fides.
Tergambar dalam perisai tersebut, di sisi kiri sebuah kapal layar dan di sisi sebelah kanan sebuah pohon sejenis palma. Kedua gambar tersebut dipisahkan oleh garis vertikal mengikat sebuah segi empat belah ketupat tepat di tengah perisai, dan di dalam segi empat belah ketupat tersebut tergambar bintang segi lima.

Distrik dan resor[sunting | sunting sumber]

Peta distrik di suriname
Suriname dibagi menjadi 10 distrik:
Suriname dibagi lagi menjadi 62 resor (ressorten).

Topografi[sunting | sunting sumber]

Daratannya dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

Daerah pesisir/pantai[sunting | sunting sumber]

Daerah pesisir / pantai muda, terbentuk dari tanah liat yang pekat, antara pasir pantai dan gugusan karang yang terletak di bawah permukaan laut. Sedangkan pantai tua sebagian besar wilayahnya terletak di atas permukaan laut. Kedua daerah ini, sejak diperkenalkannya sistem “polder“ dan pompanisasi, berkembang menjadi daerah pertanian subur dan wilayah pemukiman penduduk. Namun 2 tahun belakangan ini, lahan-lahan pertanian tersebut banyak yang terlantar akibat krisis keuangan untuk pengelolaan sistem irigasi yang bergantung kepada pompa.

Daerah sabana[sunting | sunting sumber]

Daerah Sabana merupakan daerah yang tertutup pasir dan sangat gersang. Di daerah ini hanya tumbuh jenis rumput-rumput tertentu.

Daerah dataran tinggi[sunting | sunting sumber]

Daerah dataran tinggi, terletak di sebelah selatan, sepanjang perbatasan dengan wilayah Brazil. Sebagian besar daerah ini tertutup oleh hutan tropis yang menghasilkan kayu berkualitas tinggi (kayu keras).

Flora dan fauna[sunting | sunting sumber]

Lebih dari 80 % tanah Suriname masih berupa hutan belukar yang di dalamnya hidup berbagai jenis/species tumbuhan dan satwa. Suriname terkenal kaya akan jenis floranya. Di lain jenis tumbuhan yang terkenal adalah jenis kayu keras seperti Bruinhard, Purplehard dan Zwartekabes. Kayu-kayu tersebut diekspor dan merupakan sumber devisa negara yang sangat penting. Di samping itu, Suriname juga terkenal dengan berbagai jenis satwa, baik yang sudah diternakkan maupun yang masih merupakan binatang liar.

Galeria gambar[sunting | sunting sumber]